Nasional
Libur Lebaran, Mobilitas Masyarakat di Tempat Wisata Naik 38 hingga 100 Persen
Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) Airlangga Hartarto menyebut mobilitas masyarakat di tempat wisata meningkat
JAKARTA, TRIBUNAMBON.COM - Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) Airlangga Hartarto menyebut mobilitas masyarakat di tempat wisata meningkat selama masa libur Lebaran.
Peningkatan terjadi di sejumlah daerah dengan persentase mencapai 38 hingga 100 persen.
"Seminggu sebelum Lebaran dan empat hari di akhir pekan pada saat Lebaran yang kenaikannya 38-100 persen, terutama di Jakarta, kemudian juga di Subang, dan Pangandaran," kata Airlangga, dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Senin (17/5/2021).
Bahkan, kata Airlangga, masih ada sejumlah tempat wisata di zona oranye Covid-19 yang tetap beroperasi selama libur Lebaran.
Padahal, sebelumnya pemerintah telah menginstruksikan agar tempat wisata yang berada di zona oranye dan merah ditutup sementara guna menghindari penularan virus corona.
Baca juga: Gojek dan Tokopedia Resmi Merger Menjadi GoTo
"Di wilayah oranye beberapa yang masih dibuka dan ini yang kemarin diarahkan kepada pemda untuk menutup lokasi-lokasi (wisata) yang di daerah oranye," ujar Airlangga.
Airlangga mengatakan, mobilitas penduduk jelang libur Lebaran kemarin memang relatif tinggi. Di Maluku Utara misalnya, kenaikan mobilitas penduduk hampir mencapai 100 persen, di Sulawesi Barat 74 persen, dan Gorontalo 72 persen.
Selain itu, lanjut Airlangga, sebanyak 1,5 juta warga keluar dari Jakarta dan nekat pulang ke kampung halaman selama masa larangan mudik Lebaran.
Baca juga: Antisipasi Kecelakaan, Polisi Pasang Police Line di Bahu Jalan Desa Eri
Mayoritas warga mudik ke sejumlah daerah di Pulau Jawa dan sebagian lainnya ke Pulau Sumatera. "Bahwa kemarin yang mudik, yang keluar dari Jakarta sebesar 1,5 juta, ke Sumatera sekitar 440.000 dan mudik di Jawa sekitar 1.023.290 orang," ungkapnya.
Dengan catatan tersebut, pemerintah terus memantau perkembangan Covid-19.
Diharapkan, mobilitas penduduk dalam jumlah besar ini tak berakibat pada peningkatan kasus virus corona.
Pemerintah juga menempuh berbagai upaya untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19. Misalnya, melakukan tes acak untuk para pemudik yang kembali dari kampung halaman menuju ke wilayah DKI.
Kemudian, pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) skala mikro. "Tentunya kita berharap bahwa mereka yang masuk ke Jawa terutama dari wilayah yang naik itu sudah aman dari Covid," kata Airlangga.
(Kompas.com / Fitria Chusna Farisa / Kristian Erdianto)