Ambon Hari Ini
Awas, Sirimau dan Baguala Rawan Demam Berdarah
Menurutnya, peningkatan cukup tinggi jika dibandingkan periode sebelumnya di tahun 2020.
Penulis: Jenderal Louis MR | Editor: Fandi Wattimena
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Dedy Azis
AMBON, TRIBUNAMBON.COM – Penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) kini mulai meningkat di Kota Ambon.
Hal tersebut diungkap langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Ambon, Wendy Pelupessy.
Menurutnya, peningkatan cukup tinggi jika dibandingkan periode sebelumnya di tahun 2020.
Wilayah yang terdata cukup tinggi angka kasus DBD yakni Kecamatan Sirimau dan Baguala.
“Tahun ini kasus DBD meningkat hingga 51 kasus dengan jumlah terbanyak ada di kecamatan Sirimau dan Baguala” ujar Wendy pada wartawan saat ditemui di balai Kota, Jl. Sultan Hairun, Uritetu, Sirimau, Kota Ambon. Kamis (6/5/2021) pagi.
“Untuk DBD terjadi peningkatan kasus di tahun ini, dimana tahun 2020 lalu pada bulan Januari – April hanya 21 kasus," imbuhnya.
Baca juga: Mogok, Truk Pengangkut Barang Perparah Macet di Pasar Mardika
Baca juga: Jaksa Tolak Pembelaan Anggota DPRD Wellem Watimena Terkait Permintaan Rehabilitasi
Untuk itu, pihaknya telah mengambil langkah antisipasi, yakni pengasapan atau fogging pada sejumlah lingkungan rawan endemik DBD.
Namun, imbaunya, kesadaran warga menjadi sangat penting untuk pencegahan.
Yakni dengan menerapkan 3M, yaitu menguras dan menyikat tempat penampungan air secara rutin, menutup rapat semua tempat penyimpanan air serta mengubur sampah dan barang- barang bekas yang dapat menjadi sarang nyamuk).
“Fogging adalah alternatif terakhir, karena hanya membunuh jentik nyamuk dewasa, tetapi jika lingkungan bersih dengan warga melakukan tindakan pemberantasan sarang nyamuk, maka jumlah kasus DBD dapat diturunkan,” jelasnya.
Wendy menambahkan, selain fogging atau pengasapan, pihaknya juga akan menggiatkan Abatesasi, yakni pemberian bubuk abate secara gratis kepada masyarakat dan dapat diperoleh pada puksesmas setempat.
“Pemberian abate gratis ini untuk membasmi jentik – jentik nyamuk pada tempat penampungan air warga ,” tandasnya. (*)