Kapal Selam Nanggala Hilang Kontak

Ibunda Serda Pandu Ceritakan Kebiasaan sang Putra Sebelum Berangkat Bertugas

Terungkap Serda Ede Pandu Yudha Kusuma sempat meminta izin kepada ibunya sebelum iku seleksi kru kapal selam.

Handover
Suasana doa bersama di rumah Peltu Wahyudi (ayah Pandu) dan foto Serda Ede Pandu Yudha Kusuma bersama istri. Ayah serda Pandu berharap bisa merawat anaknya untuk terakhir kali. 

Sri menyatakan, ia selalu mendukung penuh keinginan Serda Pandu menjadi TNI AL yang berhasil digapainya setelah lulus jenjang SMA.

"Saya selalu mendukung apa yang menjadi kemauannya. Tahun 2016 lulus STM, dia minta jadi TNI AL, akhirnya lolos," aku Sri Endah Lestari.

Sekitar 2 tahun menjadi kru kapal atas, Serda Pandu menegaskan tekadnya untuk ikut seleksi awak kapal selam.

"Dia bilang, 'Mah Aa mau ikut seleksi kapal selam, orang-orangnya pintar-pintar, orang-orang pilihan'," ucap Sri mengingat perkataan anaknya.

Saat itu Sri mengaku telah merestui tekad anaknya untuk menjadi bagian Korps Hiu Kencana.

"Saya merestui anak saya ikut seleksi kapal selam. Dari sekian seleksi, diambil 23 termasuk anak saya. Kemudian pendidikan 9 bulan peempatan langsung di KRI Nanggala," jelas Sri.

Tak hanya itu, Sri tampak menangis saat ditanyakan mengenai harapannya.

Ia pun memohon kepada pemerintah untuk tetap dan segera mengevakuasi kru KRI Nanggala-402 bagaimanapun hasilnya.

"Saya sebagai orang tua, semoga pemerintah segera mengevakuasi ABK KRI Nanggala-402. Apapun itu saya ikhlas dan harapan saya semoga cepat diangkat dan bisa pulang ke keluarga masing-masing untuk kesempatan melihat terakhir kalinya. Itu harapan saya sebagai orang tua," jelas Sri.

Adapun Asisten Perencana (Asrena) KASAL, Laksamana Muda TNI Muhammad Ali menyatakan, pihaknya akan meneruskan harapan keluarga KRI Nanggala-402 itu.

"Kita saat ini tetap berada di perairan utara Bali. tetap melakukan evakuasi alat-alat apa yang bisa kita angkat sekarang dengan menggunakan KRI kita maupun bantuan asing," imbuhnya.

Pandu baru dua bulan menikah dengan Mega Dian Pratiwi, seorang bidan Puskesmas Klatak, warga Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro.

Keluarga Pandu sebenarnya berusaha terus memupuk keyakinan kapal selam Nanggala akan ditemukan.

Sejak setelah mengetahui informasi KRI Nanggala hilang kontak, Rabu (21/4/2021), keluarga besar Pandu menggelar doa bersama.

Mereka berkumpul di rumah mertua Pandu, di Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Menyelamatkan Bayi Baru Lahir

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved