Global

WHO: Kemungkinan Kebocoran Laboratorium Tidak Bisa Dikesampingkan

Virus itu pertama kali terdeteksi di Wuhan, di provinsi Hubei China pada akhir 2019. Pemerintah China telah menepis tuduhan kebocoran virus.

Editor: Adjeng Hatalea
Freepik
VIRUS CORONA AIRBORNE? 

JENEWA, TRIBUNAMBON.COM - Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan penyelidikan lebih lanjut diperlukan untuk secara meyakinkan mengesampingkan teori bahwa Covid-19 muncul dari laboratorium Wuhan di China.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menyatakan, meski kebocoran laboratorium dalam laporan WHO digolongkan sebagai kemungkinan paling kecil menjadi asal usul Covid-19, penelitian yang lebih ekstensif diperlukan.

Virus itu pertama kali terdeteksi di Wuhan, di provinsi Hubei China pada akhir 2019. Pemerintah China telah menepis tuduhan kebocoran virus.

Sejak novel coronavirus pertama kali diidentifikasi, lebih dari 2,7 juta orang diketahui telah meninggal karenanya, dengan lebih dari 127 juta kasus di seluruh dunia.

Januari untuk menyelidiki asal-usul virus. Penelitian mereka hanya mengandalkan sampel dan bukti yang diberikan oleh pejabat China.

Tedros mengatakan tim mengalami kesulitan mengakses data mentah dan menyerukan "pemberian data yang lebih tepat waktu dan komprehensif" di masa depan.

Tim menyelidiki semua kemungkinan, termasuk satu teori bahwa virus itu berasal dari Institut Virologi Wuhan. Institut ini adalah otoritas terkemuka dunia dalam pengumpulan, penyimpanan, dan studi virus corona kelelawar.

Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump termasuk di antara mereka yang mendukung teori bahwa virus mungkin telah lolos dari laboratorium.

Tetapi sebuah laporan penyelidikan WHO di Wuhan bersama ahli China yang dirilis pada Selasa (30/3/2021), mengatakan penjelasan kebocoran laboratorium sangat tidak mungkin, dan virus mungkin telah berpindah dari kelelawar ke manusia melalui hewan perantara lainnya.

Namun teori tersebut "membutuhkan penyelidikan lebih lanjut, termasuk dengan misi tambahan yang melibatkan ahli spesialis," kata Dr Tedros pada Selasa (30/3/2021) melansir BBC.

"Izinkan saya mengatakan dengan jelas bahwa selama masih menjadi kekhawatiran WHO, semua hipotesis tetap di atas meja," tambahnya.

China telah membantah klaim tersebut dan mengatakan meskipun Wuhan adalah tempat kelompok kasus pertama terdeteksi, belum tentu dari mana virus itu berasal.

Media pemerintah mengklaim bahwa virus itu mungkin telah tiba di Wuhan melalui impor makanan beku.

Negara ini sebagian besar telah mengendalikan wabahnya sendiri, melalui pengujian massal yang cepat, penguncian yang ketat, dan pembatasan perjalanan yang ketat.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "WHO: Kemungkinan Kebocoran Laboratorium Tidak Bisa Dikesampingkan",

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved