Penanganan Covid

Vaksin AstraZeneca Sudah Digunakan Meski Mengandung Babi, Telah Didistribusikan ke 7 Provinsi

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, vaksin tersebut sudah mulai digunakan.

Courtesy / Kompas.com
Vaksin AstraZeneca(flickr) 

TRIBUNAMBON.COM - Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, vaksin tersebut sudah mulai digunakan untuk vaksinasi Covid-19 pada Senin (22/3/2021).

Vaksin itu digunakan untuk vaksinasi di sejumlah daerah di Jawa Timur.

"Benar (sudah digunakan di Jawa Timur)," ujar Nadia dilansir dari Kompas.com pada Senin malam.

Nadia lantas mencontohkan, vaksin AstraZeneca telah disuntikkan ke Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur Hasan Mutawakkil Alallah.

Dilansir dari siaran pers di laman presidenri.go.id, vaksin yang sama juga diberikan kepada di antaranya KH Ahmad Rofiq Siraj hingga atlet sepak bola nasional Uston Nawawi.

Vaksinasi menggunakan AstraZeneca di pendopo Kabupaten Sidoarjo itu diikuti sebanyak kurang lebih 150 peserta yang berasal dari kalangan pekerja publik, tokoh agama, hingga para atlet.

Selain itu, 230 orang di Kabupaten Jombang menerima suntikan vaksin AstraZeneca melalui vaksinasi massal pada Senin sore.

Sasaran kegiatan vaksinasi massal di Kabupaten Jombang meliputi warga lanjut usia (lansia), petugas dan pekerja publik, ulama, serta tokoh lintas agama.

Baca juga: Jokowi: Saya Sudah Perintahkan Menkes Segera Distribusikan Vaksin AstraZeneca

Baca juga: Vaksin AstraZeneca Boleh Digunakan Meski Mengandung Babi, Sudah Digunakan di 70 Negara Muslim

Presiden pastikan AstraZeneca halal Presiden

Joko Widodo menyebut, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur telah menyampaikan bahwa vaksin Covid-19 AstraZeneca halal digunakan.

Hal ini dikatakan Jokowi ketika meninjau vaksinasi massal di Kabupaten Jombang.

"Tadi pagi juga saya bertemu dengan para kiai sepuh, para kiai dari MUI Jawa Timur yang menyampaikan bahwa vaksin AstraZeneca bisa digunakan, halal dan thayyib," kata Jokowi di lokasi.

Dengan demikian, kata Jokowi, pemerintah akan mendorong agar distribusi vaksin AstraZeneca dipercepat, khususnya di provinsi Jawa Timur.

Ia berharap, vaksin asal Inggris itu segera terdistribusi ke seluruh kabupaten/kota agar proses vaksinasi di Jawa Timur lekas rampung.

"Agar pelaksanaan vaksin bisa lebih dipercepat untuk pondok-pondok pesantren, untuk para kiai, untuk para santri, dan kemudian juga untuk petugas dan pelayanan publik," ujar Jokowi.

Distribusi ke 7 Provinsi

Dalam kesempatan yang sama, Presiden mengaku telah memerintahkan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin untuk mendistribusikan vaksin Covid-19 asal AstraZeneca ke seluruh provinsi di Tanah Air.

"Tadi saya sudah memerintahkan kepada Menteri Kesehatan untuk segera mendistribusikan vaksin AstraZeneca ke Jawa Timur dan ke provinsi-provinsi yang lain," kata Jokowi.

Sementara itu, menurut Siti Nadia Tarmizi sebanyak 1,1 dosis vaksin AstraZeneca yang sudah ada di Indonesia kini telah didistribusikan habis ke tujuh provinsi.

Sebanyak 1,1 juta dosis tersebut seluruhnya akan digunakan untuk vaksinasi Covid-19 dosis pertama.

"Ini semua sudah dibagi habis 1,1 juta ke Jawa Timur, DKI Jakarta, Bali, NTT, Kepulauan Riau, Maluku dan Sulawesi Utara," ujar Nadia.

"Semuanya untuk vaksinasi dosis pertama," kata dia.

Hal tersebut menyesuaikan masa kedaluwarsa dari 1,1 juta dosis vaksin itu yang akan jatuh tempo pada akhir Mei 2021.

Tiga juta dosis kembali datang Merujuk masa kedaluwarsa itu, Nadia menyebut, akan ada 3 juta dosis vaksin AstraZeneca yang akan kembali didatangkan ke Indonesia pada April 2021.

Sebanyak 3 juta dosis vaksin itu rencananya akan digunakan untuk vaksinasi Covid-19 dosis kedua kepada masyarakat.

"Akan datang lagi perkiraan pada April 2021 ya. Info awalnya sekitar 3 juta dosis vaksin AstraZeneca. Betul untuk penyuntikan dosis kedua," ucap dia.

Nadia menyampaikan, rentang waktu atau interval penyuntikan vaksin Covid-19 AstraZeneca adalah selama 8-12 minggu.

Dengan kata lain, vaksinasi Covid-19 menggunakan vaksin AstraZeneca memiliki jarak waktu penyuntikan dua bulan.

Rentang waktu untuk AstraZeneca ini berbeda dengan vaksin Sinovac.

Menurut Nadia, vaksinasi Covid-19 menggunakan Sinovac memiliki rentang waktu lebih pendek, yakni selama 14 - 28 hari. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Perang Melawan Tambang Ilegal

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved