Maluku Terkini

Mahasiswa di Namlea Demo Desak Pemerintah Buka Kembali Tambang Emas Gunung Botak

koordinator aksi menyatakan aksi ini untuk mendesak perwakilan rakyat segera mendorong pemerintah daerah agar membuka tambang emas itu.

Penulis: Fajrin S Salasiwa | Editor: Fandi Wattimena
TribunAmbon.com/ Andi Papalia
Aksi mahasiswa di kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DRPD) Kabupaten Buru, Senin (15/3/2021) 

Laporan kontributor TribunAmbon.com, Andi papalia

NAMLEA, TRIBUNAMBON.COM - Sejumlah mahasiswa yang mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa Adat Kabupaten Buru menggelar unjukrasa menuntut dibukanya kembali tambang emas Gunung Botak, di Desa Kayeli, Kabupaten Buru.

Aksi dilakukan di Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Buru. Senin (15/3/2021) siang.

Dalam aksinya, pengunjukrasa ini berorasi secara bergantian menyampaikan aspirasi.

Kepada TribunAmbon.com, koordinator aksi menyatakan aksi ini untuk mendesak perwakilan rakyat segera mendorong pemerintah daerah agar membuka tambang emas itu.

Ini menyangkut dengan kesejahteraan masyarakat adat,” kata Muhammad Imam Barges, Senin.

menurutnya, jika ditutup, maka harus secara keseluruhan. Dia pun menilai aparat keamanan yang bertugas di Gunung Botak tidak tegas. 

“Kalaupun mau ditutup, harus secara keseluruhan, buktinya masih ada aktivitas penambang liar dan pihak keamanan tidak bertindak tegas,” ujarnya.

Menanggapi aksi itu,Ketua Komisi B DPRD Kabupaten Buru, Jamaludin Bugis menyatakan pemerintah daerah kabupaten tidak memiliki kewenangan untuk membuka kembali tambang tersebut.

Itu sepenuhnya kewenangan pemerintah Provinsi Maluku.

“Kalau ada yang masuk misalkan itu legal silahkan, tapi kalau itu ilegal dan ada yang masuk, maka pihak keamanan menindak lanjuti dan menangkap oknum tersebut karena sudah menyalahi aturan,” tegasnya.

Setelah mendengarkan penjelaskan DPRD, pengunjukrasa pun membubarkan diri dengan tertib. (*)

Sumber: Tribun Ambon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved