Nasional
Upaya Pemerintah Peroleh Vaksin Covid-19 secara Gratis Mulai Membuahkan Hasil
Pemerintah terus berupaya untuk mendapatkan vaksin Covid-19 secara gratis melalui jalur multilateral.
JAKARTA, TRIBUNAMBON.COM - Pemerintah terus berupaya untuk mendapatkan vaksin Covid-19 secara gratis melalui jalur multilateral.
Upaya tersebut pun mulai membuahkan hasil.
Pada tahap pertama, Indonesia akan mendapatkan 11.748.000 vaksin Covid-19 secara gratis.
Adapun Indonesia masuk dalam daftar negara Covax Advanced Market Commitment (AMC) atau AMC-92. AMC-92 merupakan negara berpenghasilan menengah dan rendah yang dibantu Covax mendapatkan vaksin gratis.
Retno yang mewakili Indonesia juga terpilih sebagai salah satu co-chairs AMC-92.
Indonesia bersama Etiopia terpilih sebagai co-chairs mewakili negara penerima vaksin gratis, sementara Kanada terpilih sebagai co-chairs mewakili negara donor.
Retno mengatakan, pengiriman batch pertama alam dilakukan hingga Mei 2021.
Ia menuturkan, vaksin dari jalur multilateral ini tidak lepas dari kerja sama antar kementerian/lembaga, serta negara donor, GAVI, WHO, Unicef dan CEPI.
"Dan insya Allah, menurut rencana akan diikuti batch-batch selanjutnya," ujar Retno dalam konferensi yang disiarkan secara daring melalui YouTube resmi Sekretariat Presiden, Senin (8/3/2021).
Retno menyampaikan apresiasi atas kerja sama semua pihak dalam proses mendapatkan vaksin Covid-19.
Ia menegaskan diplomasi vaksin akan terus diperkuat untuk membantu upaya pemerintah untuk membangun resiliensi kesehatan dan pemulihan ekonomi.
Kedatangan 1 juta vaksin AstraZeneca
Senin kemarin, Indonesia menerima 1.113.600 vaksin Covid-19 buatan AstraZeneca yang didapatkan melalui jalur multilateral.
Retno menegaskan, upaya pengadaan vaksin Covid-19 lewat jalur multilateral terus dilakukan Indonesia. Menurut dia, Indonesia bisa mendapatkan vaksin Covid-19 sebanyak 3 sampai 20 persen jumlah penduduk melalui fasilitas Covax.
"Indonesia diperkirakan memperoleh vaksin gratis sebesar 3 sampai 20 persen penduduk. Jenis vaksin, besaran vaksin, dan waktu delivery saat ini masih akan terus dibahas," kata Retno dalam rapat kerja bersama Komisi I DPR, Selasa (26/1/2021).\