Badan Intelijen AS Minta Pertanggungjawaban MBS atas Pembunuhan Jamal Khashoggi, Arab Saudi Menolak
Laporan Badan Intelijen AS menunjuk pertanggungjawaban kepada Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS) atas pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi.
Setelah laporan itu dirilis, pejabat administrasi Biden mengumumkan larangan perjalanan pada 76 warga negara Saudi dan menjatuhkan sanksi keuangan pada Mayor Jenderal Saudi Ahmad Hassan Mohammad Asiri, orang kepercayaan dekat MBS.
"Sangat disayangkan bahwa laporan ini, dengan kesimpulan yang tidak dapat dibenarkan dan tidak akurat, dikeluarkan sementara kerajaan dengan jelas mengecam kejahatan keji ini dan kepemimpinan Kerajaan mengambil langkah yang diperlukan untuk memastikan bahwa tragedi seperti itu tidak akan pernah terjadi lagi," ungkap Saudi dalam pernyataan.
"Kerajaan menolak tindakan apa pun yang melanggar kepemimpinan, kedaulatan, dan kemandirian sistem peradilannya," tegas pernyataan tersebut.
Ditanya tentang penolakan Saudi atas temuan laporan tersebut, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan di Washington bahwa "laporan itu telah menjelaskan" dan pemerintahan Biden "mencoba membawa transparansi untuk masalah ini dan berbagi dengan rakyat Amerika apa yang kami ketahui".

Menurut laporan 2019 oleh The Washington Post, surat kabar AS di mana Khashoggi pernah menjadi kolumnis, Kerajaan telah memberikan santunan kepada empat anak Khashoggi.
Khashoggi menulis di kolom terakhirnya sebelum dia terbunuh tentang perlunya pers bebas di dunia Arab.
"Sebuah narasi yang dikelola negara mendominasi jiwa publik sementara banyak yang tidak mempercayainya, sebagian besar penduduk menjadi korban narasi palsu ini," kata Khashoggi.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Arab Saudi Tolak Laporan Intelijen AS tentang Pembunuhan Jamal Khashoggi.