Fakta Baru Pembunuhan Jamal Khashoggi: Pelaku Pakai Jet Pribadi dari Perusahaan Mohammed bin Salman

Dokumen "Sangat Rahasia" dan ditandatangani oleh seorang Menteri Arab Saudi mengungkap perintah dari putra mahkota, bocor.

Editor: Fitriana Andriyani
montase foto Tribunnews.com (Sumber foto : Al Arabiya)
Dua jet pribadi yang digunakan oleh pasukan pembunuh Arab Saudi yang menewaskan dan diduga memenggal jurnalis Jamal Khashoggi dimiliki oleh sebuah perusahaan Mohammed bin Salman (MBS). 

Sky Prime Aviation mengoperasikan dua jet perusahaan Gulfstream yang terbang ke dan dari Istanbul dengan sebagian besar 15 orang tim pembunuh, menurut data publik penerbangan dan laporan PBB tentang kematian Khashoggi.

Menurut laporan PBB, setelah Khashoggi terbunuh di dalam konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober, para pembunuh dengan cepat melarikan diri menggunakan pesawat. Satu pesawat jet dengan nomor ekor HZ-SK1 baru saja mendarat malam itu.

Satu jam lima belas menit setelah mendarat, pesawat itu kembali mengudara bersama enam anggota tim Saudi. Empat setengah jam kemudian, pesawat kedua, nomor ekor HZ-SK2, lepas landas dari Bandara Ataturk dengan tujuh orang lagi di dalamnya.

Jet pertama terbang melalui Kairo, yang kedua melalui Dubai dalam perjalanan kembali ke Riyadh. Dua anggota terakhir dari tim pembunuh bayaran terbang dengan pesawat komersial dari Istanbul ke Riyadh.

Kontrol atas Sky Prime Aviation

Sky Prime Aviation dijalankan oleh menantu Aljabri, Salem Almuzaini. Menurut pengaduan yang telah diubah yang diajukan bulan ini oleh Aljabri terhadap MBS di Washington DC, Almuzaini diculik di Dubai pada September 2017, dan dikembalikan secara paksa ke Arab Saudi.

Selama beberapa bulan, Aljabri mengatakan Almuzaini disiksa dan dianiaya, menurut pengaduan tersebut. Hal itu dilakukan termasuk oleh seorang asisten MBS yang terlibat dalam pembunuhan Khashoggi.

Akhirnya Almuzaini dipindahkan ke Ritz-Carlton Riyadh, tempat MBS menahan sekitar 200 bangsawan, pejabat, dan eksekutif bisnis Saudi atas nama kampanye anti-korupsi. Negara mengklaim akhirnya menyita sekitar 100 miliar dollar AS (Rp 1,4 kuadriliun) dari penangkapan itu.

Dokumen yang memerintahkan transfer Sky Prime Aviation pada Desember 2017 termasuk segel pohon palem Kerajaan Saudi dengan pedang bersilang dan kata-kata "SANGAT RAHASIA TIDAK UNTUK DISEBARKAN DAN SANGAT MENDESAK," menurut terjemahan yang diberikan ke pengadilan.

Dokumen lain yang menunjukkan pengalihan saham ditandatangani oleh Almuzaini, yang keberadaannya saat ini tidak diketahui.

Surat-surat yang memerintahkan transfer ditandatangani oleh Mohammed Al-Alsheikh, sesama anggota dewan dana yang duduk di Dewan Menteri, menurut situs website Lembaga Pengelola Investasi Saudi.

Dua pejabat senior lainnya dari lembaga itu adalah penerima dari catatan tersebut. Salah satunya memberikan catatan tangan dan menyertakan instruksi "untuk melakukan apa yang diperlukan secepat mungkin untuk mentransfer kepemilikan perusahaan."

Sky Prime Aviation, tiga dari afiliasi Sky-nya, dan 16 perusahaan lainnya diperintahkan dialihkan ke Dana Investasi Publik Saudi yang dikendalikan oleh Alsheikh.

Sangat penting bagi Putra Mahkota sehingga lembaga itu mengambil alih perusahaan, tulis Alsheikh, bahwa "Yang Mulia harus terus dilibatkan dalam apa yang sedang dilakukan."

(Kompas.com/Bernadette Aderi Puspaningrum)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dokumen 'Sangat Rahasia' Bocor: Pembunuh Khashoggi Pakai Jet Pribadi dari Perusahaan Putra Mahkota Saudi".

Sumber: Kompas.com
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved