Dokter Tirta Sebut Jokowi Tak Bisa Disalahkan soal Kerumunan di NTT: Sanksi Kerumunan Tidak Relevan
Sejumlah pihak menganggap Presiden Jokowi tidak memberikan keteladanan. Sementara dr Tirta menilai Presiden tak bisa disalahkan.
Kedatangan warga merupakan antusiasme warga.
Jokowi pun sudah mengedukasi warga untuk memakai masker.
Menurut dr Tirta, banyaknya warga membuat Presiden tidak bisa membubarkan warga.
Bahkan dalam satu video, mobil Presiden dikerumuni oleh warga.
Hal tersebut, lanjut dr Tirta, harusnya menjadi evaluasi bagi tim protokoler.
"Hal ini harusnya menjadi refleksi bagi tim protokoler untuk lebih berharti-hati mengatur agenda bapak Presiden di lapangan," katanya.
Karena itu, dr Tirta menilai penerapan sanksi kerumuman tidak bisa diterapkan.
"Jadi, penerapan sanksi kerumunan menurut saya sudah tidak relevan untuk ditegakkan," ujar dia.
2. PKS: Harusnya Bisa Diantisipasi

Tanggapan berbeda disampaikan Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera.
Menurut Mardani, kerumuman warga saat menyambut Presiden harusnya bisa diantisipasi.
Hal itu disampaikan Mardani di akun twitternya, @MardaniAliSera.
"Ini bukan yg pertama pak @jokowi bagi-bagi souvenir atau nasi kotak yang menimbulkan kerumunan."
"Sebelumnya bagi-bagi nasi kotak, kemarin bagi-bagi souvenir. Jika itu sudah dipersiapkan di mobil, namanya bukan spontanitas."
"Harusnya istana bisa antisipasi dalam kunker ada potensi kerumunan," tulis Mardani, Rabu (24/2/2021).