Maluku Terkini
Soekarni Francha Persembahkan Tarian Kepulauan Kei di Perhelatan Wisata Nasional
Tarian tersebut akan ditampilkan di youtube, di mana para kontestan dari berbagai Provinsi menampilkan bakatnya masing-masing.
Penulis: Rahmat Tutupoho | Editor: Salama Picalouhata
Laporan Kontributor TribunAmbon.com, Henrik Toatubun.
TRIBUNAMBON.COM – Tinggal menghitung hari lagi, Soekarni Francha Ohoiulun (22) akan mewakili Provinsi Maluku di ajang Pemilihan Putera-Puteri Wisata Indonesia.
Di perhelatan Wisata Nasional yang diselenggarakan Yayasan Berkads Putera-Puteri Wisata ini, Soekarni tak hanya merepresentasikan wisata, tetapi juga memperkenalkan keragaman budaya.
Perempuan 22 tahun ini akan menampilkan tarian tradisional. Dia akan menampilkan tari Perang dan tari Kipas dari Kepulaan Kei, Maluku.
Tarian tersebut akan ditampilkan di youtube, dimana para kontestan dari berbagai Provinsi menampilkan bakatnya masing-masing.
Salah satunya Soekarni yang mewakili Provinsi Maluku dengan mengangkat budaya Kepulaan Kei.
Soekarni berujar, dia ingin menunjukan tari perang dari sisi perempuan Kei.
Baca juga: Soekarni Francha Ohoiulun, Siap Harumkan Maluku di Ajang Pemilihan Insan Wisata Nasional 2021
Tarian itu memang identik dengan karakter laki-laki. Tari Perang (Sosoi Temar Rubil) dalam masyarakat Kei adalah tarian yang menceritakan kehidupan orang Kei, khususnya laki-laki Kei yang rela mati demi batas tanah dan harga diri saudara perempuan.
“Tarian ini menggunakan busur dan anak panah, pedang, parang, dan tombak yang penuh dengan semangat,” ujar Soekarni saat diwawancarai TribunAmbon.com, Sabtu (20/2/2021).
Sedangkan, tari Kipas (Sosoi Kipas) adalah tarian persahabatan dan juga tarian penyambutan.
Biasanya untuk menyambut para tamu yang berasal dari luar Kepulauan Kei.
Tari ini biasa ditampilkan pada saat acara-acara di Kepulauan Kei.
Dia menjelaskan, tari Perang dibawakan dengan gerakan layaknya orang sedang berperang, sedangkan tari Sawat dibawakan dengan lembut.
Tak hanya mempromosikan budaya Kepulauan Kei. Dia juga mempromosikan wisata Kepulauan Keia.
Dia merekam tariannya itu di beberapa tempat wisata di Kepulauan Kei, seperti monumen I Love Kei dan lokasi wisata Goa Hawang.
Dia juga menggunakan pakaian adat Kepulauan Kei untuk mempresentasikan tarian tersebut.