Maluku Terkini
Curhat Nahkoda KM Express Priscilla 99: Efek Pandemi, Kami Pernah Coba 2 Trayek Tapi Tetap Sepi
Efek pandemi global Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) sungguh memukul industri jasa pelayaran antarpulau di Provinsi Maluku.
Penulis: Nur Thamsil Thahir | Editor: Salama Picalouhata
Namun sejak pandemi, empat kapal lainnya hanya labuh jangkar di Pelabuhan Tulehu, Pulau Ambon.
Kapal ini panjang 39 m dan lebar 9 meter.
Tahun 2016 lalu, kapal ini pernah bikin heboh dan disegel pihak bea cukai di Ambon dan Batam, Kepulauan Riau.
perusahaan ini bersoal bea impor hampir Rp1 m.
Sebelumnya kapal ini dipakai dan dok di PT. Cahaya Samudra Shipyard, Batam, perbatasan Indonesia Singapura dan Malaysia.
Kapal ini berbobot 300 GT dan berkapasitas angkut 360 penumpang ini memiliki kecepatan 22 knot dan merupakan kapal pabrikan tahun 2016.
Kapal ini diklaim kapal tercepat yang beroperasi di Pelabuhan Tulehu.
Untuk kapal sebelumnya butuh 3-4 jam dari Tulehu ke Masohi.
Namun dengan kapal cepat ini hanya butuh 120 menit.
Di Pelabuhan Tulehu, juga ada kapal ferry pengangkut kendaraan. Ini butuh 5 hingga enam jam untuk sampai ke Dermaga Amahai, Masohi, Maluku Tengah. (*)