Maluku Terkini

Curhat Nahkoda KM Express Priscilla 99: Efek Pandemi, Kami Pernah Coba 2 Trayek Tapi Tetap Sepi

Efek pandemi global Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) sungguh memukul industri jasa pelayaran antarpulau di Provinsi Maluku.

Nur Thamsil Thahir
Nahkoda KM Express Pricillia 99, La Eman saat ditemui di Pelabuhan Tahaha, Pulau Saparua, Maluku, Sabtu (20/2/2021) pagi. 

Namun sejak pandemi, empat kapal lainnya hanya labuh jangkar di Pelabuhan Tulehu, Pulau Ambon.

Kapal ini panjang 39 m dan lebar 9 meter.

Tahun 2016 lalu, kapal ini pernah bikin heboh dan disegel pihak bea cukai di Ambon dan Batam, Kepulauan Riau.
perusahaan ini bersoal bea impor hampir Rp1 m.

Sebelumnya kapal ini dipakai dan dok di PT. Cahaya Samudra Shipyard, Batam, perbatasan Indonesia Singapura dan Malaysia.

Kapal ini berbobot  300  GT  dan berkapasitas  angkut  360 penumpang ini memiliki kecepatan 22 knot dan merupakan kapal pabrikan tahun 2016.  

Kapal ini diklaim kapal tercepat yang beroperasi di  Pelabuhan Tulehu.

Untuk kapal sebelumnya butuh 3-4 jam dari Tulehu ke Masohi.

Namun dengan kapal cepat ini hanya butuh 120 menit.

Di Pelabuhan Tulehu, juga ada kapal ferry pengangkut kendaraan. Ini butuh 5 hingga enam jam untuk sampai ke Dermaga Amahai, Masohi, Maluku Tengah. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved