Maluku Terkini
Harga Kedelai Mahal di Masohi, Ukuran Tahu-Tempe Diperkecil
Harga kedelai yang semakin mahal dalam beberapa bulan belakangan membuat pengrajin tahu tempe di Masohi menjerit.
Penulis: Lukman Mukadar | Editor: Adjeng Hatalea
Laporan Kontributor TribunAmbon.com, Lukman Mukaddar
MASOHI,TRIBUNAMBON.COM - Harga kedelai yang semakin mahal dalam beberapa bulan belakangan membuat pengrajin tahu tempe di Masohi menjerit.
Untuk menyiasatinya para pedagang pun putar otak agar tetap mendapat untung meski tipis, dan disesuaikan dengan permintaan konsumen.
Caranya dengan merubah ukuran tahu dan tempe yang sebelumnya tebal menjadi lebih tipis.
"Memang dari dulunya segitu aja, cuma dikurangi aja, biasanya tebal jadi tipis, dikurangi ukuran karena kedelai lagi mahal kan," kata Kusnan kepada TribunAmbon.com di kediamannya di kawasan, Apui, Kelurahan Ampera, Masohi,Maluku Tengah, Kamis (18/2/2021).
Baca juga: Pdt Elifas T Maspaitella Saya Berjanji Melayani Gereja Protestan Maluku dengan Sepenuh Hati
Kata Kusnan, saat ini harga bahan baku kedelai mengalami kenaikan cukup tinggi yakni lebih dari Rp. 200 ribu.
Biasanya dia membeli kedelai dengan harga Rp. 430.000 per karung, kini harganya meroket hingga Rp 650.000 per karung.
“Harganya lagi cukup mahal, jadi dari sananya juga sudah mahal, stoknya juga jarang," ungkapnya
Dia menambahkan, meski mahal, namun produksi tetap jalan.
Hal ini disebabkan permintaan pasar yang cukup tinggi.
Terlebih saat ini harga ikan masih terbilang mahal di pasaran.
Meski demikian, produksi tahu - tempe tetap tidak mengalami kenaikan lantaran stok bahan baku kedelai yang sangat sedikit.
"Yah kita tetap antarkan karena kan pelanggan, kaya tukang gorengan, ibu-ibu rumah tangga mereka kan sudah pesan," paparnya.
Biasanya kata dia, pengambilan dari tingkat agen bisa lebih dari seratus karung, namun kini hanya bisa mengambil dibawah 50 karung saja.
“bisanya kita bisa ambil sampai 130 karung, sekarang Cuma bisa ambil 30 sampai 35 karung saja,”terang dia.