Valentine 2021
Hukum Merayakan Hari Valentine Menurut Ustaz Abdul Somad
Kumpulan ucapan Hari Valentine romantis untuk pasangan, berbahasa Inggris dan Indonesia, lengkap!bisa Anda kirimkan melalui WhatsApp (WA)
TRIBUNAMBON.COM - Hari Valentine atau hari kasih sayang diperingati umat manusia di dunia setiap 14 Februari.
Memperingatinya, sebagian melakukannya dengan mengirim ucapan Hari Valentine 2021 atau Valentine Day 2021 sebagai luapan emosi hadapi Hari Kasih Sayang 2021.
Pada Hari Kasih Sayang ini, kebanyakan orang akan memberikan hadiah spesial untuk orang terkasih.
Entah itu cokelat, bunga, boneka, maupun barang lainnya.
Namun penting juga bagi umat Muslim mengetahui memperingat Hari Valentine diharamkan dalam agama Islam.
Organisasi Islam pun mengingatkan umat Islam untuk tidak merayakan Hari Valentine ini.
Berikut penjelasan hukum Hari Valentine dalam Islam berdasarkan penjelasan berbagai organisasi Islam dan Ustadz Abdul Somad (UAS).
Menurut PB Alkhairaat
PB Alkhairaat meminta pemuda Muslim tidak ikut-ikutan merayakan Hari Valentine, Minggu (14/2/2021).
Hal itu disampaikan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PB Alkhairaat Ridwan Yalidjama.
"Ajaran Islam tidak mengenal istilah Valentine, bukan pula budaya Indonesia. Saya minta anak-anak muda jangan ikut-ikutan," ujar Ridwan, Sabtu (13/2/2021).
Dia khawatir, Hari valentine dimanfaatkan kalangan pemuda untuk berbuat hal di luar kaidah agama.
Mulai dari berpesta pora, pacaran, atau bahkan melakukan seks bebas.
Ridwan juga telah mengimbau pemuda di lingkungan Alkhairaat agar tidak melakukan hal negatif melanggar norma dan adat ketimuran.
Karena itu, Ridwan juga meminta pihak orang tua Muslim untuk menjaga diri dan keluarganya dari mudarat tersebut.
Menurut Majelis Ulama Indonesia
Jelang Hari Valentine 2020 silam, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur mengingatkan umat Muslim agar tidak ikut merayakan Hari Valentine.
Sekretaris Umum MUI Jatim Ainul Yaqin menegaskan, mengikuti perayaaan Hari Valentine diharamkan bagi umat Islam.
Ada empat pertimbangan MUI mengharamkan umat Islam untuk merayakan Valentine.
Pertimbangan pertama adalah Valentine bukan tradisi Islam.
Kedua, di dalam kegiatan Valentine banyak hal yang bisa mengarah pada perbuatan tidak baik.
“Jadi misalnya ada praktek pergaulan bebas dan sebagainya, berarti kita mendorong ke sana,” ucap Ainul Yaqin.
Lalu ketiga MUI harus berperan ikut menutup segala hal yang berpotensi pada keburukan tersebut termasuk pada perayaan Valentine.
“Keempat tidak boleh ikut menyiarkan sesuatu yang menimbulkan keburukan tadi,” lanjutnya.
Untuk itu, ia menganjurkan agar umat Islam tidak turut serta merayakan hari Valentine karena jelas hukumnya haram.
Baca juga: Operasi Pencari Nelayan Nusawine, Tim SAR Ambon Kerahkan Rigid Inflabtable Boat 01
Baca juga: Sampah Plastik Berserakan di Lapangan Merdeka Ambon, Percuma Ada Tempat Sampah
Baca juga: BREAKING NEWS: Nelayan Negeri Nusawine Teluk Ambon Dilaporkan Hilang di Perairan Airlouw
Baca juga: Ramalan Zodiak Cinta Minggu 14 Februari 2021: Cancer Hari yang Santai, Aries Menunggu Jodoh
Menurut Muhammadiyah
Tahun lalu, Muhammadiyah menyoroti persoalan Hari Valentine.
Serupa dengan MUI Jawa Timur, kegiatan ini dianggap tidak pantas dirayakan dan ditiru karena bukan budaya yang datang dari agama Islam.
Menyikapi ini, Muhammadiyah menyarankan agar organisasi-organisasi remaja harus kreatif dan dituntut untuk mencari kegiatan-kegiatan positif sebagai tandingan budaya Valentine.
Kata UAS
Pada kesempatan berbeda, pendakwah Ustaz Abdul Somad (UAS) menjelaskan asal muasal peringatan ini.
“Ada yang namanya Santo Valentino. Dialah yang membebaskan tentara yang sedang bercinta lalu menikahkannya," kata Ustaz Abdul Somad.
"Maka, akhirnya dia dibunuh, lalu hari kematiannya diperingati sebagai hari Cinta,” kata Ustaz Abdul Somad.
Mirisnya kata UAS sejalan dengan waktu, peringatan Valentine kemudian disalahgunakan khususnya bagi remaja.
“Nanti tanggal 14 Februari itu nyatanya hari Zina Internasional,” kata Ustaz Abdul Somad.
Bukan tanpa alasan UAS mengaku adanya fenomena itu di masyarakat.
Pada hari itu, kata UAS, orang-orang pergi bersama pasangannya.
Karena itu UAS meminta kepada pemuda Muslim untuk menghindarinya.
“Anak muda jangan keluyuran. Kalau ada pacaranya datang, bensinnya bocorkan, businya cabut,” kata Ustaz Abdul Somad berguyon.
Dia juga mengimbau untuk menghidupkan pengajian yang isinya menolak kemunkaran.(*)
Artikel ini telah tayang di tribunkaltim.co dengan judul Hukum Rayakan Valentine dalam Islam Menurut MUI, Muhammadiyah dan Ustadz Abdul Somad: Haram Hukumnya