Kudeta Partai Demokrat: Moeldoko Bantah Beri Uang sementara Kader Bersaksi Terima Dana Awal 25%

Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya mengungkapkan jika ada dana awal yang dibagikan sebesar 25%.

Editor: Fitriana Andriyani
Tribunnews.com/ Theresia Felisiani
Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya mengungkapkan jika ada dana awal yang dibagikan sebesar 25%. 

Politikus Partai Demokrat, Rachland Nashidik, menyebut ada imbalan Rp 100 juta untuk pimpinan di daerah.

Masing-masing akan diberi uang muka Rp 25-30 juta bila mau memberikan dukungan. Dan sisanya dibayarkan bila Kongres Luar Biasa (KLB) sudah selesai.

Akui Sudah Terima Surat AHY soal Kudeta Partai Demokrat, Pratikno Tegaskan Istana Tak Akan Menjawab

Polemik Kudeta Partai Demokrat, Marzuki Ali Akan Tempuh Jalur Hukum, Moeldoko: Ini Dagelan

Bantahan Moeldoko Beri Uang pada Kader terkait Kudeta

Kepala Staf Presiden Moeldoko secara tegas membantah aktif mengundang kader Partai Demokrat dalam pertemuan yang disebut Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai gerakan kudeta.

Moeldoko juga membantah menggunakan uang untuk mengundang para kader Partai Demokrat ke dalam pertemuan.

"Saya ngundang pake duit? Wong saya mau ikut sedikit menyejahterakan anggota yang di Kantor Staf Presiden saja enggak bisa."

"Ini ngidupin orang luar, yang enggak-enggak saja. Jangan berlebihan lah," kata Moeldoko diberitakan Tribunnnews sebelumnya, Jakarta, Rabu (3/2/2021).

Menurut Moeldoko, dalam pertemuan dengan anggota dan mantan anggota Demokrat tersebut, ia hanya pasif.

Ia sebagai pihak yang diajak, bukan mengajak.

Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko memberikan keterangan pers di kawasan Menteng, Jakarta, Rabu (3/2/2021). Keterangan pers tersebut untuk menanggapi pernyataan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono terkait tudingan kudeta AHY dari kepemimpinan Ketum Demokrat demi kepentingan Pilpres 2024. TRIBUNNEWS/HERUDIN
Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko memberikan keterangan pers di kawasan Menteng, Jakarta, Rabu (3/2/2021). Keterangan pers tersebut untuk menanggapi pernyataan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono terkait tudingan kudeta AHY dari kepemimpinan Ketum Demokrat demi kepentingan Pilpres 2024. TRIBUNNEWS/HERUDIN (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

"Intinya aku datang diajak ketemu, wong saya biasa di kantor saya itu setiap hari menerima orang, menerima berbagai kelompok di kantor saya," tuturnya.

Mantan Panglima TNI tersebut mengakui pertemuan dilakukan beberapa kali.

Pertemuan bukan hanya dilakukan di rumahnya saja, melainkan juga di hotel.

"Jadi apa yang salah? Apa mau pertemuan di mana hak gue, ngapain ikut campur? Gitu," ucapnya.

Moeldoko enggan membeberkan isi pertemuan tersebut.

Menurutnya, pembicaraan masalah internal Partai Demokrat tidak etis apabila diungkapkan ke publik.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Menyelamatkan Bayi Baru Lahir

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved