Masohi Terkini

Tidak Kebagian Insentif, Puluhan Nakes di Maluku Tengah Protes

Dalam SK Satgas COVID-19 itu, hanya 11 nakes yang diberikan kewenangan menjadi Satgas COVID-19 dengan penempatan di sejumlah pos penjagaan.

Penulis: Lukman Mukadar | Editor: Fandi Wattimena
Dokumentasi : Edho Hetaria
Pimpinan Puskesmas Masohi, Edho Hetaria saat memimpin rapat Mini Lokakarya bersama seluruh pegawai Nakes Puskesmas Masohi. 

Laporan Kontributor TribunAmbon.com, Lukman Mukaddar

MASOHI,TRIBUNAMBON.COM,- Tidak kebagian insentif, puluhan tenaga kesehatan (Nakes) di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Masohi, Maluku Tengah protes.

Mereka mendesak pimpinan Puskesmas, Edho Heataria merevisi SK Satgas COVID-19 bidang kesehatan. 

Dalam SK Satgas COVID-19 itu, hanya 11 nakes yang diberikan kewenangan menjadi Satgas COVID-19 dengan penempatan di sejumlah pos penjagaan.

Sementara 40 nakes lainnya tidak terakomodir dalam SK tersebut.

Menurut mereka, seharusnya dilakukan pergantian sehingga nakes lainnya mendapat penugasan yang sama untuk menempati sejumlah pos penjagaan.

"Sekarang kita mau baik-baik. dari awal hingga hingga Desember 2020 itu, mereka sudah bertugas sebagai satgas sekarang kami minta di 2021 itu sk direvisi dengan meroling satgas agar yang lain juga bisa mendapatkan hak yang sama," ujar salah satu petugas yang enggan namanya dipublis, Kamis (28/1/2021).

Dia mengaku, persoalan tersebut telah disampaikan dalam forum rapat Mini Lokakarya yang dipimpin Edho Heataria. Namun usulan tersebut tidak diindahkan oleh Heataria.

"Penanggung Jawab bilang nanti rapat dengan satgas, padahal kita sudah rapat  Minlok. Dan dia beralasan revisi Satgas setengah mati karena mereka (anggota satgas) tersebar di beberapa Kelurahan. Padahal pimpinan pusksemsa yang mengeluarkan SK. Ini alasan dari edo seakan kita bodok. Padahal di Puskesmas lain dan juga di RS juga melakulan roling Satgas," ungkap mereka. 

Dia dan nakes lainnya menilai, pimpinan  puskesmas tidak peduli akan nasib mereka.

Untuk itu, mereka akan menghadap Kepala Dinas Kesehatan Maluku Tengah terkait revisi SK itu, termasuk mendesak Heataria diganti.

"Kami sudah berbicara dari diplomatif hingga dengan kalimat-kalimat tegas namun tidak diindahkan, olehnya itu, kalau sikap kami tidak ditindaklanjuti maka kami pastikan yang ada empat puluh nakes ini akan menghadap Kepala Dinas dan meminta Penanggung Jawab diganti," tegas Mereka.

Menanggapi hal itu, Hataria menyatakan dirinya tidak memiliki kewenangan untuk mengambil kebijakan.

Dia pun  menyerahkan  persoalan itu kepada Dinas Kesehatan.

"Saya kan hanya penanggungjawab jadi tidak punya kewenangan pak. Tapi saya berharap teman-teman nakes ini sabar," tandasnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved