Maluku Terkini
Tangkapan Nelayan Berkurang, Harga Ikan di Pasar Binaya Masohi Melonjak
Sementara ikan tuna dengan ukuran sedan bobot 3-4 kilogram (Kg) bahkan dijual lebih mahal dua kali lipat harga normal.
Penulis: Lukman Mukadar | Editor: Fandi Wattimena
Laporan Kontributor TribunAmbon.com, Lukman Mukadar
MASOHI, TRIBUNAMBON.COM, - Harga berbagai jenis ikan di Pasar Binaya Kota Masohi melonjak naik. Tingginya harga ikan seiring menurunnya tangkap nelayan.
Dari pantauan TribunAmbon.com, harga ikan paling mahal dijual dengan harga Rp. 20.000 per-3 sampai empat ekor untuk jenis cakalang kecil. Namun kini dijual per-ekor Rp. 15.000.
Sedangkan cakalang ukuran sedang dijual dengan harga Rp. 10 sampai 15 ribu per-ekor. Kini naik menjadi Rp. 30.000.
"Stok ikan sedikit makannya harga ikan naik. Katong (kita) beli mahal, satu parteng saja Rp 1 juta lebih" ungkap salah seorang penjual ikan, Sury kepada TribunAmbon.com di Pasar Binaiya, Sabtu (23/1/2021) pagi.
Sementara ikan tuna dengan ukuran sedan bobot 3-4 kilogram (Kg) bahkan dijual lebih mahal dua kali lipat harga normal.
Biasnya ikan jenis ini dijual Rp. 50 sampai 60 ribu per ekor, kini naik dua kali lipat menjadi Rp. 130-140 ribu per ekornya .
Sedangkan untuk ikan momar dan kawalinya dijual tiga sampai empat ekor Rp. 20.000.
Normalnya kedua jenis ikan ini biasanya dijual hanya dengan harga 20.000 per 9 sampai 10 ekor.
Biasanya jenis ikan ini dijual Rp. 50.000 Samapi Rp. 60.000 per-ekor saja. Kini naik hingga Rp. 120. 000 sampai 130.000 per-ekor.
"Biasanya harga di tingkat nelayan untuk satu parten atau loyang besar Katong ambil, 3-400 ribu saja. Namun kini dijual satu sampai 2.000.000 rupiah.
Sementara itu, menurut nelayan, hampir satu bulan ini tangkapan mereka menurun. Baik untuk ikan kecil maupun ikan berukuran besar. Seperti, Momar (Ikan layang), Kawalinya (selar bentong), tuna, dan cakalang.
"Iya mahal, karena Katong (kita) nelayan juga untuk sekarang ini dapat ikan susah. Ikan seng (tidak ada di rompong)," Kata La Hasi Ode di Pantai Yainuelo, Sabtu (23/1/2021).
Dia mengaku saat ini memang sangat sulit mendapatkan ikan lantaran, koloni ikan yang biasa bermain di bawah rompong sudah sangat jarang.
Belum lagi banyak ikan besar yang mengganggu habitat ikan kecil yang sedang diburu para nelayan terus terjadi.
"Memang untuk kondisi sekarang ini Katong (kita) sulit dapat ikan karena ikan di rompong kurang. Ada tapi akang su (dia sudah) lari karena ikan Basar yang ganggu akang (dia)," Jelasnya.