Ambon Terkini
Masih Ada Tenaga Kesehatan di Ambon yang Ragu Divaksin Sinovac
Ada 14.845 tenaga kesehatan di 11 kabupaten/kota se-Maluku akan menerima vaksin covid-19 tahap pertama.
Penulis: Welem Sabonu | Editor: Nur Thamsil Thahir
Masih Ada Nakes Ambon Ragu Divaksin
AMBON,TRIBUNAMBON.COM -- Vaksin Covid-19 serentak untuk tenaga medis di Maluku jatuh pada Jumat, (15/1/2021). Namun masih ada tenaga medis di Ambon ragu untuk di vaksin.
Hal ini terungkap saat Tribunambon.com coba menggali informasi tentang kesiapan nakes Ambon terima vaksin.
Sebagian bahkan pasrah menerima kewajiban sebagai vaksinator yang harus divaksin lebih dulu.
Sebut saja Mita (29), petugas imunisasi di salah satu puskesmas di Kota Ambon.
Dia mengaku belum siap untuk divaksin Sinovac asal Cina tersebut.
Namun lantaran petugas imunisasi, dengan terpakas dia tetap akan menerima kebijakan vaksinasi tersebut.
“Belum siap. tapi saya petugas imunisasi mau dan tak mau harus terima vaksin,” ungkapnya saat dihubungi Tribunambon.com lewat pesan singkat Selasa (12/1/2021).
Diketahui, dari data Satgas Covid-19 Provinsi Maluku, hingga 9 Januari 202 tercatat, 14.845 tenaga kesehatan di 11 kabupaten/kota se-Maluku akan menerima vaksin covid-19 tahap pertama.
Baca juga: Petugas Akui Tangan Gemetar saat Beri Suntikan Vaksin Covid-19 ke Jokowi
Dengan rincian, Kota Ambon 3.880 nakes, Maluku Tengah 2.098, Seram Bagian Timur 1.326, dan Seram Bagian Barat 1.247.
Serta Maluku Tenggara 1.258 nakes, Buru 1.207, Maluku Barat Daya (MBD) 1.016, Kepulauan Aru 892, Kepulauan Tanimbar 682, Buru Selatan 727 dan Kota Tual 521 nakes yang akan divaksin.
Ia mengaku hanya dapat mempersiapkan diri dengan menjaga kesehatan sebelum nantinya divaksin.
"Tidak tahu, tanggal 14 katanya serempak. Katong jaga kesehatan saja," katanya.
Mita tak sendiri, masih banyak nakes yang ragu seperti Mita.
Hal yang sama juga diungkap, Rudi, Dokter Umum di salah satu dari enam rumah sakit rujukan pasien Covid 19 di Ambon.
Kepala daerah harus menjadi contoh dulu untuk divaksin.“Kepala Daerah dulu,” ungkapnya.
Dia pun masih merasa ragu untuk divaksin.
Meski demikian, sadar sebagai seorang tenagga medis, dia harus menerima vaksin. Dengan catatan harus memenuhi syarat.
Yakni, harus memeriksa kesehatan dan memastikan tidak komobrid (Penyakit Penyerta) yang berbahaya.
“Siap-siap saja. Harus periksa darah dan pastikan tidak ada komobrid. Kalau ada, saya menolak divaksin,” tegasnya.
Namun Juru Bicara (Jubir) Gugus Tugas Covid-19 Kota Ambon, Joy Adriansz tidak menjawab saat Tribunambon.com coba lakukan konfirmasi terkait hal tersebut via telepon.
Sementara itu, dari enam rumah sakit rujukan pasien Covid-19 di Ambon, RSUP Dr. Johannes Leimena jadi yang pertama melayani vaksinasi Sinovac asal Cina pada Jumat, (15/1/2021) mendatang.
Hal ini diungkapkan Juru Bicara satgas Covid-19 Provinsi Maluku, Doni Rerung saat meberikan keterangan pers di kantor Gubernur Maluku Selasa, (12/1/2020).
Menurutnya kali pertama ini, vaksinasi akan diikuti 40 tenaga medis.
Rencananya vaksinasi itu dimulai pukul 09.00 WIT. Kemudian diikuti dengan vaksinasi terhadap nakes di 22 Puskesmas yang ada di Kota Ambon.
Untuk distribusi vaksin Sinovac ke 11 kabupaten kota di Maluku akan mulai dilakukan pada Rabu (13/1/2021) hari ini.
Distribusi akan dilakukan menggunakan 3 jenis transportasi, baik laut, darat dan udara.
Untuk daerah yang lokasinya jauh seperti Maluku Barat Daya, akan ditempu menggunakan jalur udara.
Dan untuk pulau yang berdekatan dengan Ibukota Provinsi Maluku, akan menggunakan transportasi laut, salah satunya pulau Banda.
Sementara pulau Ambon sendiri menggunakan transportasi darat.
Kecuali di Seram. Meski menggunakan transportasi darat, namun tetap memanfaatkan jasa angkutan penyebrangan untuk distribusi.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/ambon/foto/bank/originals/takut-vaksin.jpg)