Soroti Penembakan 6 Laskar FPI, Fadli Zon: Jangan Sampai Ini Menjadi Sebuah Pelanggaran HAM

Terkait insiden itu, Fadli Zon menyampaikan jangan sampai insiden tersebut menjadi pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM).

Editor: Fitriana Andriyani
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Terkait insiden itu, Fadli Zon menyampaikan jangan sampai insiden tersebut menjadi pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM). 

TRIBUNAMBON.COM - Politikus Partai Gerindra, Fadli Zon memberikan tanggapan terkait insiden penyerangan pada Polri di Jalan Tol Jakarta-Cikampek, Senin (7/12/2020) dini hari.

Diketahui, insiden ini berakhir dengan enam pendukung Habib Rizieq Shihab (HRS) tewas ditembak.

Terkait insiden itu, Fadli Zon menyampaikan jangan sampai insiden tersebut menjadi pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM).

Mengingat hari Kamis (10/12/2020) besok ialah peringatan Hari HAM.

"Peristiwa hari ini (kemarin, red), 7 Desember 2020, tiga hari menjelang Hari Hak Asasi Manusia, harus diselidiki."

"Jangan sampai ini menjadi sebuah pelanggaran HAM yang sangat brutal di tengah pandemi Covid-19," ujar Fadli, dikutip dari kanal YouTube miliknya, Fadli Zon Official, Selasa (8/12/2020).

Ia kembali menegaskan kembali tanggapannya soal penembakan polisi yang menewaskan 6 pendukung Rizieq Shihab.

"Nyawa kelihatannya begitu murah dengan tembakan peluru dari aparat kepolisian."

"Padahal itu peluru datangnya juga dari rakyat, dibiayai oleh rakyat, dan tidak boleh kemudian peluru itu juga menghadang rakyat," tegas Fadli.

"Apalagi ini tokoh yang terhormat, ulama, kyai, habaib yang juga banyak dicintai masyarakat Indonesia," lanjutnya.

Fadli juga menyayangkan tindakan tersebut.

"Bagaimana pun peristiwa apapun yang tidak ada kaitannya dengan terorisme dan separatisme, tidak boleh ada darah yang tumpah."

"Konstitusi kita mengatakan melindungi segenap tumpah darah Indonesia, Habib Rizieq dan pengikutnya adalah warga negara Indonesia, warga yang terhormat," ucap Fadli.

Selanjutnya, ia juga meminta insiden penembakan ini dapat diselidiki.

"Saya kira di sini, bisa diselidiki, bisa terjadi abuse of power, kesewenang-wenangan melebihi dari apa yang dilakukan, karena senjata itu ada aturannya, bagaimana menembak dan seterusnya," ujar Fadli.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Mengendalikan Harga Daging Ayam

 

Harumnya Hilirisasi Kemenyan

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved