Tolak Solusi Dinas PU, Warga Gadihu Minta Jaminan Perbaikan Total dari Wali Kota Ambon
Warga Gadihu, Kota Ambon menolak solusi sementara yang ditawarkan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Ambon untuk mengatasi kerusakan jalan di kawasan itu.
Laporan Kontributor TribunAmbon.com, Fandy
TRIBUNAMBON.COM - Warga Gadihu, Kota Ambon menolak solusi sementara yang ditawarkan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Ambon untuk mengatasi kerusakan jalan di kawasan tersebut.
Mereka memastikan baru membuka akses masuk kawasan tersebut setelah Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy menjamin pengerjaan jalan secara keseluruhan dikerjakan paling lambat Januari 2021.
Tambal sulam jalan yang ditawarkan pemerintah kota melalui dinas PU dinilai bukan solusi, lantaran hal tersebut sebelumnya telah dilakukan, namun tidak bertahan lama karena jalan rusak lagi.

“Jika sebentar pemerintah kota tidak menandatangi surat pernyataan yang kami buat, maka jangan harap alat berat itu bisa masuk. Kalau tambal sulam ini bukan kali pertama, jadi kami tidak lagi terima solusi itu,” kata Aldy Tuasikal, Ketua Pemuda Komplesk Gadihu, disela aksi unjuk rasa di depan jalan masuk Kompleks Gadihu, Kamis siang (5/11/2020).
Masyarakat lanjutnya telah bersepakat tidak akan membuka askes jalan sampai tuntutan mereka terpenuhi.
Baca juga: Rusak Tak Kunjung Diperbaiki hingga Sebabkan Kecelakaan, Warga Tutup Jalan di Gadihu Kota Ambon
Baca juga: Protes Jalan Rusak di Kawasan Kebun Cengkeh Gadihu Ambon, Warga Tutup Jalan dan Tanam Pohon Pisang
Pasalnya, janji perbaikan jalan bukan kali pertama diutarakan pemerintah kota namun tidak direalisasikan.
Untuk itu, harus ada jaminan bagi warga melalui surat pernyataan yang harus ditandatangani oleh Wali Kota.
“Kami warga Gadihu menuntut pemerintah kota segera menyelesaikan persoalan ini. Surat pernyataan yang kami sampaikan itu sebagai pegangan buat kami bahwa ini tidak hanya menjadi janji,” tegasnya
Lanjutnya, sudah 10 tahun terakhir jalan ini mengalami kerusakan namun juga tidak diperbaiki padahal sudah berulang kali warga melaporkan hal tersebut ke dinas terkait.

Sementara itu, Sekretaris Dinas PU Kota Ambon, Mely Latuhamalo menyatakan, pihaknya telah menyampaikan kepada warga akan melakukan perbaikan berupa penambalan area yang rusak.
“Sore ini sekitar jam 3 pengerjaaan sudah dilakukan. Alat berat sementara dalam perjalanan,” ungkapnya usai bertemu pengunjukrasa.
Menurutnya itu solusi sementara sembari menunggu perbaikan total yang direncanakan Januari 2021.
Pasalnya, rencana awal perbaikan di tahun ini tertunda lantaran anggaran perbaikan dialihkan untuk penangan Covid-19.
“Sebelumnya telah diusulkan namun ditiadakan karena Covid-19. Jadi nanti di 2021 baru dilaksanakan menggunakan Dana Alokasi Khusus,” ujarnya.
Warga kembali gelar aksi protes di depan jalan masuk kompleks Gadihu, Kebun Cengkeh, Kota Ambon, Kamis (5/11/2020).
Selain berdemonstrasi dan menutup jalan utama masuk area tersebut, warga juga menanam pohon pisang tepat di badan jalan yang mengalami kerusakan.

Dalam aksinya, warga mengecam pemerintah Kota Ambon yang dinilai acuh akan kondisi jalanan di kawasan tersebut.
Padahal kerusakan yang terjadi tergolong parah dan telah lama rusak.
"Hampir 10 tahun rusak, tapi hingga kini tidak diperbaiki. Kami juga warga yang punya hak yang sama. Kami juga punya sumbangsih untuk daerah," teriak Koordinator Aksi, Kahar Mahmud dalam orasinya, Kamis (5/11/2020).
Dia pun mengancam akan menutup jalan tersebut secara total hingga batas waktu yang tidak ditentukan.
"Kita tutup sampai jalan ini diperbaiki. Kami tutup, tidak ada pilihan lain," tegasnya.
Lanjut warga lainnya, banyak sudah pengendara bermotor yang jadi korban karena terjatuh saat melewati area jalan yang mengalami kerusakan.
"Banyak sudah yang korban, baru minggu ini juga ada yang jatuh. Itu kan tanjakan, ada lubang besar," jelas Iwan.
Penutupan dilakukan sejak Rabu sore (4/11/2020) oleh warga setempat, mereka memblokade jalan masuk dengan barikade yang dipasangi spanduk pemberitahuan penutupan.
Baca juga: Tolak Dipindahkan, Penjagal Sapi di RPH Mardika Ambon Ancam Mogok Kerja
Baca juga: Pemkot Ambon Kerahkan 300 Duta Perubahan Perilaku Lawan Covid-19, Ini Tugasnya

Dari pantauan TribunAmbon, Kamis pagi (5/12/2020), hanya kendaraan roda yang lalu lalang, sementara kendaraan roda empat tidak diizinkan lewat.
Menurut warga, selain karena kerusakan yang terhitung parah, penutupan dilakukan juga karena kekesalan warga lantaran jalan urung diperbaiki, padahal telah lama mengalami rusak.
“Sudah 10 tahun ini, rusak tapi tidak juga diperbaiki. Sering juga terjadi kecelakaan di sini,” cetus Iwan.
Dia menyebut, warga sudh seringkali melaporkan kondisi tersebut ke Pemerintah Kota Ambon maupun Provinsi Maluku.
Namun, laporan mereka tidak pernah ditindaklanjuti hingga kini.
“Sudah bolak-balik, kota sampai provinsi. Tidak ada hasil sama sekali. Kita Tutuplah,” kesalnya.
Lanjutnya dijelaskan, jalan kompleks Gadihu ini adalah jalur alternatif menuju dan dari pusat kota yang paling sering digunakan ketika kemacetan terjadi.
Baca juga: 189 Peserta CPNS Kota Ambon Berhasil Lolos, Kuota Terbanyak di Bidang Kesehatan dan Pendidikan
Tidak hanya warga kebun cengkeh dan sekitarnya, warga Ahuru, Karang Panjang juga memanfaatkan jalur tersebut karena jangkauan yang lebih dekat.
“Ini (Jalan) bertahun-tahun rusak, dilaporkan berkali-kali tidak juga diperbaiki,” sesalnya.
Serupa dengan itu, Fauzi juga mengaku seringkali terjadi kecelakaan tunggal, baik roda dua maupun empat.
Hal itu terjadi karena kerusakan yang terjadi cukup parah di beberapa jalan tanjakan.
“Kerusakan yang parah malah ditanjakan naik. Coba saja lihat, ada lubang jalan lebar sekali. Itu sering orang jatuh di situ,” cetusnya.
“sudah swadaya juga, di cor, tapi mau bertahan berapa lama. Rusak lagi,” imbuhnya. (*)