Virus Corona

Positif Covid-19, Pegawai RSUD Saparua Kabur, Kesal Tidak Kunjung Sembuh

Oknum tenaga pegawai Rumah Sakit Daerah Saparua Maluku Tengah yang terkonfirmasi positif Covid-19 melarikan diri.

Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Kontributor TribunAmbon.com, Adjeng
ILUSTRASI - Satu mobil ambulans yang membawa pasien covid-19 rujukan dari RSUD dr. Haulussy Ambon sempat nyasar di kawasan pemukiman warga Rumah Tiga. Hal ini mengundang protes warga setempat, Rabu (27/05/2020) 

Laporan Kontributor TribunAmbon.com, Fandy

TRIBUNAMBON.COM - Oknum tenaga pegawai Rumah Sakit Daerah Saparua Maluku Tengah yang terkonfirmasi positif Covid-19 melarikan diri.

Kepala RSUD Saparua, dr. Vita Nikijuliw saat dihubungi TribunAmbon.com membenarkan kejadian tersebut.

Dia menjelaskan, kejadian pada Sabtu (19/8/9/2020).

Pasien berinisial AM itu kabur saat tengah menjalani perawatan di ruang isolasi RSUD.

Menurut Vita, pasien itu kabur lantaran kesal karena tak kunjung sembuh setelah menjalani perawatan selama 14 hari.

60 Pelanggar Protokol Covid-19 di Kota Ambon Disidang

"Jadi intinya dia kabur karena tidak puas dengan hasil penyembuhan. Jadi dia merasa tidak puas, karena hasilnya masih positif sedangkan lima pasien lainnya negatif," kata dr. Vita saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Senin (21/9/2020).

Lanjutnya dijelaskan, AM dinyatakan belum sembuh karena kondisi kesehatannya yang belum pulih akibat sejumlah penyakit bawaan yang dideritanya.

Wali Kota Ambon Tegaskan Warga Terjaring Operasi Yustisi Dihukum Lewat Mekanisme Pengadilan

"Ada faktor lain, seperti gula darah dan diabetes, termasuk usia sehingga mempengaruhi penyembuhan."

"Terapinya sendiri masih dilakukan untuk menstabilkan gula darah. Namun pasien merasa sudah sehat, dia tidak sabar," jelasnya.

Pasien dinilai keras kepala dan beranggapan tidak percaya ada hubungan antara penyakit bawaan dengan paparan virus corona.

AM sendiri adalah pegawai rumah sakit yang ikut swab masal bersama 98 pegawai RSUD lainnya.

Dari hasil pemeriksaan, enam orang dinyatakan positif termasuk AM.

Selama 14 hari perawatan, lima pasien dinyatakan sembuh.

Sedangkan AM belum diizinkan kembali ke rumah.

"Tanggal 26 Agustus, trus dilakukan screening, hasilnya enam orang psitif," ujarnya.

Pemeriksaan sendiri dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Wali Kota Ambon Tegaskan Warga Terjaring Operasi Yustisi Dihukum Lewat Mekanisme Pengadilan

"Kita mau memutus mata rantai. Jika lebih dari 50% artinya kita sumbernya. Ternyata dari 99 orang, 93 negatif, jadi 6 orang positif," katanya.

AM kini telah ditemukan Senin pagi (21/9/2020) di Kota Masohi, Maluku Tengah. Untuk sementara dia diamankan sekaligus dirawat di RSUD Masohi.

"Sudah ditemukan tadi pagi oleh tim gugus tugas Masohi. Sementara dirawat disana," papar dia. (*)

Sumber: Tribun Ambon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Menyelamatkan Bayi Baru Lahir

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved