Virus Corona

Uji Coba Vaksin Covid-19 dari Oxford Ditangguhkan karena Ada Satu Relawan Jatuh Sakit

Vaksin Covid-19 unggulan yang dikembangkan oleh AstraZeneca dan Oxford telah menghentikan semua uji klinis setelah seorang sukarelawan di Inggris saki

TRIBUNAMBON.COM - Vaksin Covid-19 unggulan yang dikembangkan oleh AstraZeneca dan Oxford telah menghentikan semua uji klinis setelah seorang sukarelawan di Inggris jatuh sakit.

Sukarelawan itu mengalami kondisi peradangan langka yang disebut myelitis transversal.

Dikutip dari Financial Times, Kamis (10/9/2020), AstraZeneca sedang melakukan peninjauan untuk memastikan bahwa kasus itu tidak akan mengakibatkan penundaan lama.

Orang-orang yang terkait dengan uji coba tersebut mengatakan, uji coba dapat dilanjutkan awal minggu depan, setelah dewan pemantau data independen penelitian selesai melakukan penyelidikan.

CEO AstraZene Pascal Soroit pada Rabu (9/9/2020) menggambarkan penangguhan tersebut sebagai jeda sementara.

Menurut dia, jeda ini merupakan tindakan rutin yang harus dilakukan setiap kali ada penyakit yang berpotensi tidak dapat dijelaskan pada salah satu percobaan.

"Dalam uji coba besar, penyakit akan terjadi secara kebetulan tetapi harus ditinjau secara independen untuk memeriksanya dengan cermat," kata Soriot.

Sementara itu, Direktur Wellcome Trust menyebut penangguhan merupakan hal yang lumrah dalam uji coba vaksin.

"Sangat tidak biasa menjalani uji coba vaksin dan tidak menjedanya," kata dia.

Terkait kondisi sukarelawan, Soriot menyebut sudah pulih dan akan segera meninggalkan rumah sakit.

Dengan adanya penangguhan ini, maka akan berpengaruh juga pada mundurnya pengerjaan vaksin yang dijadwalkan akan selesai pada November 2020.

Meskipun vaksin AstraZeneca akhirnya disetujui, kekhawatiran tentang efek samping dapat menghalangi orang untuk memilikinya.

 Soroti Keputusan Anies Kembali Terapkan PSBB Ketat, Nikita Mirzani: Coba Deh Pak Shalat Tahajud Dulu

Myelitis transversal

Dikutip dari The Guardian, Rabu (9/9/2020), myelitis transversal merupakan peradangan pada saraf sumsum tulang belakang.

Untuk mengurangi peradangan, myelitis transversal dapat diobati dengan menggunakan steroid, tetapi kondisinya bisa permanen.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved