Putrinya Meninggal karena Kecelakaan, Pria Ini Berurai Air Mata saat Gantikan sebagai Peserta Wisuda

Muh Arif Bochari (52) menumpahkan air mata menggantikan putrinya mengikuti prosesi wisuda yang berlangsung di UIN Makassar, Sulawesi Selatan.

Editor: Fitriana Andriyani
KOMPAS.com/NURWAHIDAH
Suasana Bochari dan keluarga menghadiri wisuda Musdalifa yang meninggal dunia di UIN Makassar 

TRIBUNAMBON.COM - Seorang ayah menggantikan wisuda putrinya yang telah meninggal.

Sang anak tewas dalam sebuah kecelakaan.

Korban ternyata menjadi lulusan cum laude dengan IPK 3,90.

Muh Arif Bochari (52) menumpahkan air mata menggantikan putrinya mengikuti prosesi wisuda yang berlangsung di UIN Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (11/8/2020).

Bochari didampingi istri Andi Asniar serta kedua anaknya, Andi Tenri Wuleng (19) dan Andi Miftahum Amaliah Arif (16).

Satgas Covid-19 Angkat Bicara soal Klaster Sekolah yang Bermunculan

Viral Video TikTok Anak Kecil Berani Naik Pesawat Sendiri, Ingin Kunjungi sang Ayah di Rumah Sakit

Andi Musdalifa Arif, putri Bochari, meninggal dunia pada 24 Mei 2020, usai menjenguk temannya di puskesmas.

Musdalifa asal Desa Balong, Kecamatan Ujungloe Bulukumba, tak bisa mengikuti wisuda yang telah diperjuangkan selama ini karena mengalami kecelakaan tunggal.

Bochari menggantikan putri pertamanya itu mengambil ijazah hasil perjuangan 3 tahun 6 bulan di UIN Makassar.

Saat menaiki panggung, air mata Bochari semakin deras mengalir.

Bagaimana tidak, semua mahasiswa lain, kawan dari putrinya itu, mengikuti wisuda lengkap didampingi orangtua mereka masing-masing.

"Saya sangat sakit hati kehilangan putri tersayang. Namun, rasa sedih ini bercampur bangga dan terharu atas prestasi yang diraih. Musdalifa terpilih menjadi lulusan cum laude dengan nilai indeks prestasi kumulatif (IPK) 3,90," ujar Bochari, saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (14/8/2020).

 

Suasana Bochari dan keluarga menghadiri wisuda Musdalifa yang meninggal dunia di UIN Makassar.
Suasana Bochari dan keluarga menghadiri wisuda Musdalifa yang meninggal dunia di UIN Makassar.

Bochari mengaku tak menyangka atas prestasi sang anak yang dikenal pendiam ini semasa hidupnya.

Musdalifa mengambil jurusan Ilmu Perpustakaan, Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Alauddin, Makassar.

Sebelum wisuda, Musdalifa berencana ke Kediri untuk kursus bahasa Inggris dan setelah dari Kediri melanjutkan studinya ke jenjang S2.

Semasa hidupnya, ia bercita-cita menjadi dosen perpustakaan di UIN Makassar.

Menurut Bochari, pada tanggal 24 Mei 2020, sang anak pergi membesuk temannya di puskesmas, lalu pergi berziarah ke rumah nenek di Kecamatan Bontobahari Bulukumba.

Belajar dari Jawa Barat, Pemkot Ambon Dorong PSBB Tingkat Desa Tangani Covid-19

Kuasa Hukum Jerinx Sempat Bertemu Empat Mata dengan Ketua IDI Bali, Ini yang Dibicarakan

Sebelum meninggalkan rumah, Bochari melihat Musdalifa memeluk erat ibunya.

Memang hari itu Musdalifa terlihat sangat cantik sehingga tak henti-hentinya Asniar memberikan pujian.

"Usai memeluk ibunya dan bersalaman dengan keluarga. Musdalifa pamit," kata Bochari.

Ketika itu, Musdalifa dibonceng temannya bernama Ana.

Mereka pergi untuk menjenguk temannya di puskesmas.

Setelah dari sana, lalu menuju ke rumah nenek.

Namun, di perjalanan ke rumah nenek, Ana menghindari jalanan rusak di Desa Garangta, Kecamatan Ujungloe Bulukumba.

Kronologi Mumtaz Rais Ahmad Ribut dengan Wakil Ketua KPK di Pesawat Garuda, Berujung Lapor Polisi

Tiba-tiba Musdalifa jatuh sendiri.

"Saat itu mendengar kabar buruk kalau anak jatuh, saya ke lokasi bersama keluarga," tuturnya.

Musdalifa sempat dilarikan ke RSUD Bulukumba.

Darah terus mengalir keluar dari mulutnya.

Beberapa saat kemudian Musdalifa mengembuskan napas terakhir.

Kini, Bochari hanya bisa mengenang anak yang diakui tegas itu.

Bochari juga menuturkan bahwa demi biaya kuliah Musdalifa, ia rela menggadaikan kebunnya.

"Saya ini hanya petani kebun yang tidak luas itu digadaikan untuk biaya Musdalifa dan keenam adik-adiknya, serta untuk kebutuhan sehari-hari," ungkapnya.

Diketahui, Musdalifa lahir di Bulukumba pada 27 Mei 1999 dan meninggal dunia pada 24 Mei 2020.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tak Mampu Tahan Air Mata, Ayah Gantikan Wisuda Putrinya yang Meninggal karena Kecelakaan"

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Mengendalikan Harga Daging Ayam

 

Harumnya Hilirisasi Kemenyan

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved