Ledakan di Beirut

Update Dampak Ledakan di Beirut, Jumlah Korban Jiwa Bertambah, Puluhan Orang Belum Ditemukan

Hingga Kamis (6/8/2020), setidaknya 135 orang tewas, sekitar 5.000 orang terluka dan puluhan orang masih hilang.

Editor: Fitriana Andriyani
AFP/Patrick Baz
Sejumlah gedung, bangunan, dan kendaraan hancur berantakan terdampak ledakan dahsyat yang terjadi sehari sebelumnya di kawasan pelabuhan, di Kota Beirut, Lebanon, Rabu (5/8/2020) pagi waktu setempat. Dua ledakan besar terjadi di Kota Beirut menyebabkan puluhan orang meninggal, ribuan lainnya luka-luka, dan menimbulkan berbagai kerusakan pada bangunan di kawasan ledakan hingga radius puluhan kilometer. Penyebab ledakan masih dalam penyelidikan pihak yang berwenang. 

TRIBUNAMBON.COM - Jumlah korban tewas dan luka-luka dalam ledakan besar di Beirut terus meningkat.

Hingga Kamis (6/8/2020), setidaknya 135 orang tewas, sekitar 5.000 orang terluka dan puluhan orang masih hilang.

Update peningkatan itu diumumkan oleh Menteri Kesehatan Hamad Hassan, saat tim penyelamat terus mencari korban selamat.

Tercatat 300.000 orang kehilangan tempat tinggal dan para keluarga masih menghitung dan mencari korban yang tewas.

Foto kombinasi yang menunjukkan terjadinya ledakan dahsyat di kawasan pelabuhan, di Kota Beirut, Lebanon, Selasa (4/8/2020) waktu setempat. Dua ledakan besar terjadi di Kota Beirut menyebabkan puluhan orang meninggal, ratusan lainnya luka-luka, dan menimbulkan berbagai kerusakan pada bangunan di kawasan ledakan hingga radius puluhan kilometer. Penyebab ledakan masih dalam penyelidikan pihak yang berwenang. AFP/Mouafac Harb
Foto kombinasi yang menunjukkan terjadinya ledakan dahsyat di kawasan pelabuhan, di Kota Beirut, Lebanon, Selasa (4/8/2020) waktu setempat. Dua ledakan besar terjadi di Kota Beirut menyebabkan puluhan orang meninggal, ratusan lainnya luka-luka, dan menimbulkan berbagai kerusakan pada bangunan di kawasan ledakan hingga radius puluhan kilometer. Penyebab ledakan masih dalam penyelidikan pihak yang berwenang. AFP/Mouafac Harb (AFP/Mouafac Harb)

Dikutip dari Sky News, keadaan darurat dua minggu di Beirut juga diumumkan oleh kabinet Lebanon.

Pihaknya menyerahkan kendali keamanan di ibu kota kepada militer, saat bencana tersebut masih diselidiki.

Kabinet telah memerintahkan pejabat pelabuhan yang terlibat dalam penyimpanan atau pengamanan amonium nitrat sejak 2014 untuk dijadikan tahanan rumah.

Presiden Michel Aoun mengatakan ledakan itu disebabkan oleh 2.750 ton bahan kimia yang digunakan sebagai pupuk dan bahan peledak, ditinggalkan di gudang selama enam tahun.

Sejumlah gedung, bangunan, dan kendaraan hancur berantakan terdampak ledakan dahsyat yang terjadi sehari sebelumnya di kawasan pelabuhan, di Kota Beirut, Lebanon, Rabu (5/8/2020) pagi waktu setempat. Dua ledakan besar terjadi di Kota Beirut menyebabkan puluhan orang meninggal, ribuan lainnya luka-luka, dan menimbulkan berbagai kerusakan pada bangunan di kawasan ledakan hingga radius puluhan kilometer. Penyebab ledakan masih dalam penyelidikan pihak yang berwenang. AFP/Patrick Baz
Sejumlah gedung, bangunan, dan kendaraan hancur berantakan terdampak ledakan dahsyat yang terjadi sehari sebelumnya di kawasan pelabuhan, di Kota Beirut, Lebanon, Rabu (5/8/2020) pagi waktu setempat. Dua ledakan besar terjadi di Kota Beirut menyebabkan puluhan orang meninggal, ribuan lainnya luka-luka, dan menimbulkan berbagai kerusakan pada bangunan di kawasan ledakan hingga radius puluhan kilometer. Penyebab ledakan masih dalam penyelidikan pihak yang berwenang. AFP/Patrick Baz (AFP/Patrick Baz)

Kepala pelabuhan Beirut, Hassan Koraytem, ​​mengatakan bahan yang sangat mudah meledak itu disimpan di sana enam tahun lalu.

Hal itu lantaran adanya perintah pengadilan.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved