Akhirnya Terkuak, Makhluk Misterius yang Hisap Darah Hewan Ternak di Tapanuli Utara, Berbau Mistis

Konon "Homang" tinggal di pedalaman hutan dan sering meniru suara manusia hingga membuat orang tersesat di tengah hutan.

Editor: Fitriana Andriyani
Facebook Mangatur Hutasoit
Hewan ternak warga mati misterius di wilayah Tapanuli Utara (Taput). Anehnya, hanya darahnya yang dihisap 

Ia mengatakan, makhluk misterius ini harus segera ditangkap. Sebab kemunculannya merugikan masyarakat, khususnya para peternak.

Berkaitan dengan kasus ini, Nikson pun memohon maaf kepada semua peternak karena Pemkab Taput belum bisa memberikan kompensasi ganti rugi.

"Kami memohon maaf belum bisa memberikan semacam kompensasi, karena kami juga belum tahu pasti apa sebenarnya yang terjadi di Desa Pohan Tonga," kata Nikson.

Nikson Nababan juga menyampaikan bahwa ada warga yang percaya darah hewan diisap oleh makluk mistis.

"Ada bilang sigumoang, dalam Batak artinya hantu. Jadi ini mistis. Seharusnya tak dipercaya," kata Nikson Nababan, Senin (22/6/2020).

Nikson pun menceritakan ada temuan jejak kaki di lokasi kejadian. "Kalau sigumoang pasti tak ada jejak kaki, namanya juga hantu. Tapi di lokasi ada jejak kaki," jelas Nikson Nababan.

Kepada Tribun, Nikson Nababan menjelaskan kalau jejak kaki yang ditemukan berukuran cukup besar.

Hasil koordinasi dengan BKSDA (Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam) penyebab kematin sudah dipastikan karena gigitan binatang. "Seperti jejak kaki beruang," tambahnya.

Meski seperti beruang, namun berdasarkan pembahasan literatur yang diterima, ada kemungkinan hewan misterius itu adalah anjing gila.

Ia bercemin pada kasus di Ukraina. "Di Ukraina disebut anjing gila bunuh hewan tapi bangkai gak dimakan. Bisa saja memang anjing gila," jelad Nikson Nababan. 

Orang nomor satu di Tapanuli Utara ini pun sudah meminta camat dan warga memburu hewan misterius itu.

Bahkan pihaknya juga sudah melibatkan TNI-Polri.

"Jebakan dan camera sudah dipasang di beberapa titik. Bagi yang menemukan ada sayembara sebesar Rp 10 juta," tegasnya.

Jika kasus kematian hewan ternak kembali terjadi, Bupati Nikson akan melakukan autopsi kepada bangkai-bangkai hewan tersebut.

Pemkab Taput akan mencari tahu penyebab kematian berdasarkan hasil lab tim medis.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved