Selebgram Ini Dapat Teguran karena Memaki Pembantunya di Instagram, Gara-gara Makan Bihun Tanpa Izin
Loh dapat surat terbuka setelah menceritakan betapa kesalnya ia pada sang pembantu rumah tangga yang memakan bihun tanpa meminta izin darinya.
Penulis: Fitriana Andriyani | Editor: sinatrya tyas puspita
TRIBUNAMBON.COM - Seorang influencer iatau selebgram Singapura mendapat teguran dari organisasi advokat untuk pekerja domestik atau asisten rumah tangga.
Selebgram bernama Jessica Loh dengan akun @shiberty itu mendapat surat terbuka lantaran memaki-maki pembantunya di Instagram Story, mengutip World of Buzz.
Loh menceritakan betapa kesalnya ia pada sang pembantu rumah tangga yang memakan bihun tanpa meminta izin darinya.
• VIRAL Temuan 9 Bungkusan Pocong Berisi Bangkai Ayam dan Foto Wanita hingga Mantra, Diduga Ilmu Hitam
• VIRAL Guru Heran Tak Ditanggapi saat Beri Tugas, Tak Tahu Semua Muridnya Meninggalkan Grup WhatsApp
Kisah itu bermula ketika Jessica Loh dan pembantunya memasak bihun seafood untuk merayakan ulang tahun teman Loh.
Namun saat hidangan siap, Loh mendapati sang asisten rumah tangganya memakan bihun itu tanpa meminta izin terlebih dahulu.

Sang pembantu menyadari bahwa majikannya itu melihatnya makan bihun.
Ia pun meminta izin pada Jessica Loh saat itu juga, "aku makan bihunmu ya."
Namun, rupanya hal itu membuat Jessica Loh geram dan tak terima.
Ia lalu mengingatkan sang asisten untuk meminta izin dulusebelum mengambil sesuatu.
Tetapi sang pembantu juga merasa jengkel mendapat teguran itu dari majikannya dan berani menjawab ucapan itu.
• TEREKAM CCTV Wanita Ini Dianiaya Pria yang Ia Tolak, Pelaku Menguntit dan Menyelinap Masuk Kamar
• VIRAL Pria Ini Beri Kejutan untuk Pacar dengan Check Out Semua Isi Keranjang Belanja di Market Place
"Kamu punya banyak bihun, apa masalahnya? Toh saya hanya makan sedikit kan?" jawab sang pembantu.
Jessica Loh kemudian pergi meninggalkan si pembantu rumah tangganya.
Namun keesokan harinya Loh mendapat pesat dari si pembantu yang menjelaskan alasan dan kronologis ia memakan bihun itu.
"Selamat pagi, Jess. Mengapa kamu marah saat aku makan bihun itu semalam?
Kemarin kita telah memasak bihun 2 paket, itu banyak.
Aku hanya mengambil setengah mangkuk bihun, tanpa udang atau kepiting untuk makan malamku, itu sudah pukul 9.
Dan kamu merasa tidak senang karena aku tidak meminta izin padamu.
Kamu memintaku memasak lagi untuk makan malamku? Iya.
Kamu bilang posisiku sebagai pembantumu, jadi kamu menempatkan diri sebagai bos.
Lain kali. Saat kamu ingin masak untuk temanmu, jangan panggil aku.
Sebenarnya aku tak ingin mengatakan ini, tapi kamu keterlaluan.
Bihunnya masih banyak dan kamu marah hanya karena aku tak minta izin dulu untuk makan.
Bihun itu aku yang memasak, tidak ada orang lain yang memasaknya."

Pesan dari pembantu itu dibagikan Jessica Loh di Instagram Story-nya.
Loh kemudian menceritakan duduk perkara permasalahan itu dari sudut pandangnya.
Jssica Loh bahkan menggunakan kata-kat kasar dalam unggahannya.
Loh menilai ucapan sang pembantu dilebih-lebihkan dan membuatnya terlihat buruk.
"Bantu aku sampai jam 9 malam, sangat lapar, tidak ada yang bisa dimakan?
• Romantis! Meninggal 10 Bulan Lalu, Pria Ini Mengatur agar Tetap Bisa Selalu Kirim Bunga untuk Istri
Tolong lihat jam, kami selesai masak pukul 18:25, oke?" tulis Loh menyangkal pernyataan pembantunya.
"Kemudian jam 7 malam dia memasak nasi goreng dengan telur untuk keponakanku untuk makan malamnya. Kenapa tak sekalian memasak yang banyak untuk dirinya sendiri?"
Loh mengaku jika si pembantu meminta izin, ia tentu akan memberikannya, bahkan menawarkan udang dan kepiting juga.
"Kamu ingin makan bihunku karena kelihatannya enak, tentu saja.
Memang benar aku punya banyak.
Tolong, jika kamu bertanya dengan baik, aku bahkan akan menawarkan udang dan kepitingnya," tulisnya.
Jessica Loh mengaku terakhir kali memasak hidangan yang sama, ia juga menawarkan udang dan kepiting untuk pembantunya.
Namun, kali ini ia tak menawarkannya karena sedang sibuk.

Unggahan keluhan Jessica Loh itu justru membuatnya mendapat surat terbuka dari organisasi Maif For More yang diunggah di Instagram.
Surat terbuka itu berisi teguran agar Loh bersikap lebih lembut pada pembantunya.
Brikut isi surat terbuka tersebut:
"Kami mengimbau Anda untuk mendekati konflik semacam itu dengan keterbukaan terhadap kenyataan bahawa sebagai warga Singapura dan pengusaha, kita berada dalam posisi yang relatif makmur dan berkuasa, khususnya jika sampai mampu menyewa pembantu rumah tangga.
Selama melakukan tugas-tugas rumah tangga, pekerja rumah tangga melakukan kontak dengan sejumlah benda pribadi milik kita.
Bagi sebagin besar dari mereka, ini adalah barang yang harganya setengah dari gaji mereka.
Untuk merawat barang-barang yang mungkin kita tak bisa merawatnya sendiri.
"Kami berharap Anda dapat menerapkannya pada diri Anda untuk menghadapi situasi berikutnya dengan anggun dan bermartabat baik untuk diri sendiri maupun untuk pembantu rumah tangga," pungkas surat itu.
Namun, sejumlah orang merasa tak setuju dengan surat teguran itu.
Sebagian orang menilai Loh berhak bereaksi demikian.
Bagaimana menurut Anda? Siapa yang 'keterlaluan' dalam kasus ini? Si pembantu atau majikan?
(TribunAmbon.com/Fitriana Andriyani)