Donald Trump Disebut Diamankan ke Bunker Bawah Tanah Selama Protes 'George Floyd', Faktanya?

Sebuah kabar mengejutkan beredar menyebut bahwa Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Keluarga dilarikan ke bunker bawah.

Penulis: Garudea Prabawati | Editor: Fitriana Andriyani
SPUTNIK NEWS
Presiden Amerika Serikat Donald Trump 

TRIBUNAMBON.COM - Sebuah kabar mengejutkan beredar menyebut bahwa Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Keluarga dilarikan ke bunker bawah.

Hal itu disebut dilakukan selama protes massa dalam kasus tewasnya seorang pria bernama George Floyd, selama tiga malam berturut-turut protes di luar Gedung Putih

Dilansir dari Mirror.co.uk, namun rupanya kabar tersebut dibantah oleh sang Presiden.

Presiden membantah laporan bahwa dia dan keluarganya dilarikan ke bunker bawah tanah.

Di mana notabene bunker tersebut yang digunakan di masa lalu selama ancaman teroris.

Trump kemudian mmberikan cuitannya di twitter mengklaim kabar tersebut itu adalah "Fake News".

Namun menurut Fox News Trump dikirim ke bunker bawah tanah Gedung Putih, yang digunakan di masa lalu selama ancaman teroris, tetapi hanya untuk "waktu singkat".

Dan juga ketika ratusan demonstran berkumpul di luar gerbang Gedung Putih pada Jumat malam, agen dinas rahasia membawa presiden dan keluarganya ke bunker keselamatan, menurut New York Times.

Itu terjadi ketika penasihat keamanan nasional Trump mengumumkan bahwa presiden tidak akan mencari kendali atas Pengawal Nasional dalam menanggapi demonstrasi kekerasan.

Donald Trump Izinkan Polisi Tembak Penjarah di Aksi George Floyd, Taylor Swift Beri Komentar Menohok

Kasus kematian seorang warga Amerika Serikat (AS) bernama George Floyd mengundang kerusuhan besar.

Kerusuhan tersebut dipicu atas tindakan semena-mena kepolisian Minneapolis, Minnesota, Amerika Serikat terhadap pria berkulit hitam bernama George Floyd.

George Floyd diketahui meninggal dunia setelah lehernya diinjak oleh seorang polisi setempat karena dianggap melawan petugas pada Senin (25/5/2020) lalu.

Dilansir dari Mirror.co.uk, petugas polisi menghimpit leher George Floyd yang terkapar di aspal, petugas polisi Minneapolis tersebut bernama Derek Chauvin (44).

Hingga akhirnya George Floyd mengerang kesakitan, dan meminta tolong, namun sayng nayawanya tak tertolong.

Sumber: Tribun Ambon
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved