Tak Hanya Mahathir Mohamad yang Dipecat dari Partai Bersatu, Tapi Juga Politisi Muda 27 Tahun Ini
Partai Pribumi Bersatu Malaysia (Bersatu) telah memecat mantan Perdana Menteri Malaysia Tun Dr Mahathir Mohamad.
Penulis: Garudea Prabawati | Editor: Fitriana Andriyani
TRIBUNAMBON.COM - Partai Pribumi Bersatu Malaysia (Bersatu) telah memecat mantan Perdana Menteri Malaysia Tun Dr Mahathir Mohamad.
Tidak hanya itu Bersatu juga telah memecat empat orang lainnya.
Dilansir dari The Star, bahwa keputusan tersebut diberitahukan kepada para mantan anggota melalui surat tertanggal hari ini, Kamis (28/5/2020).
Selengkapnya lima orang yang telah dipecat yakni:
-Tun Dr Mahathir
-Mukhriz Mahathir
-Syed Saddiq
-Amiruddin Hamzah
-Maszlee Malik
Seperti diketahui Mukhriz Mahathir adalah putra dari sang mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad.
• BREAKING NEWS: Mantan PM Malaysia Mahathir Mohamad dan 4 Pendukungnya Dipecat dari Partai Bersatu
• Jadwal Acara TV Besok Jumat 29 Mei 2020, Ada Film Taken 3, hingga From London To Bali
• UPDATE TERBARU Hp Realme Akhir Bulan Mei 2020, Realme 6 64MP Pro Camera Turun Harga Rp 3,3 Jutaan
Politikus tersebut menjadi Menteri Besar Negara Bagian Kedah dari tahun 2013 hingga 2016 dan menjabat kembali pada 11 Mei 2018
Sementara Syed Saddiq merupakan seorang politisi muda di Malaysia yang berusia 27 tahun.

Pada kabinet Perdana Menteri Mahathir Mohamad, Saddiq menjabat sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga.
Ia tercatat sebagai menteri termuda sepanjang sejarah Malaysia.
Dan dua lainnya yang dikeluarkan dari partai adalah Dr Maszlee Malik dan Amiruddin Hamzah, keduanya anggota dewan tertinggi Bersatu.
Keputusan itu disampaikan kepada mereka dalam sebuah surat oleh Sekretaris Pelaksana Bersatu, Muhammad Suhaimi Yahya, yang terlihat oleh The Star.
“Melalui pemberitahuan tertanggal 15 Mei, YB Tun menginformasikan bahwa posisi yang bersangkutan di Parlemen berada di bagian yang tidak mendukung pemerintah Perikatan Nasional."
"Di mana yang dipimpin oleh Perdana Menteri Tan Sri Muhyiddin Yassin, yang merupakan presiden dan penjabat ketua Bersatu."
“Di sesi Parlemen pada 18 Mei, YB Tun juga bergabung dan duduk di blok Oposisi."