Virus Corona di Ambon
Pandemi Corona, Pendapatan Pedagang Sayur di Pasar Mardika Ambon Turun 60 Persen
Menurut pedagang, tingkat penjualan kian sepi sejak pandemi corona mulai menyebar hingga ke Maluku akhir Maret.
Laporan Kontributor TribunAmbon.com, Fandy
TRIBUNAMBON.COM - Pendapatan pedagang sayur di Pasar Mardika, Kota Ambon turun hingga 60 persen.
Menurut pedagang, tingkat penjualan kian sepi sejak pandemi corona mulai menyebar hingga ke Maluku akhir Maret.
"Berangsur sepi sejak kasus pertama di kota Ambon," kata Rahmania.
"Sampai sekarang makin berkurang pembeli," ungkapnya.
• Agar Bisa Mudik, Puluhan Warga Geruduk Kantor Gubernur Maluku, Mahasiswa Tak Diberi Izin
Lanjutnya, upaya pemerintah untuk mengantisipasi penyebaran virus dengan himbauan tidak keluar rumah cukup berdampak.

"Kami bisa apa, tentu tetap mendukung pemerintah melawan penyebaran corona," ujarnya.
Harga Kulak Semakin Tinggi
Dia menjelaskan, harga pembelian dari petani semakin tinggi.
• 4 Pengacara di Maluku Tenggara Tewas Dibacok, 6 Terduga Pelaku Diperiksa
Sayur kangkung kini per ikat Rp 4.000 dari harga sebelum dikisaran Rp 2.000 - Rp 2.500 per ikat.
Sementara sayur bayam dan sawi naik menjadi Rp 5.000 per ikat dari harga sebelumnya yang hanya Rp 3.000 per ikat.
Untuk harga jual disesuikan, mulai dari Rp 5.000 sampai Rp 7.000 per ikat.
"Udah harga tinggi, pembeli malah sepi."
"Susah jadinya," cetusnya.
Senada dengan itu, pedagang lainnya menyatakan, pendapatan turun hingga 60 persen.
Jika kondisi normal keuntungan bersih bisa mencapai Rp 300.000 dalam sehari.
• Wanita Tewas Setelah Dijambret, Pelaku Ngaku Dihantui Korban Lewat Mimpi: Minta HP-nya Dikembalikan
Kini hanya berkisar Rp 90.000 sampai Rp 150.000 dalam sehari.
"Keuntungan habis dipakai untuk kebutuhan makan sehari-hari saja," terang Nengsih. (*)