Virus Corona

UPDATE Korban Meninggal Akibat Corona di Dunia, Amerika Serikat Tertinggi Tembus 23 Ribu Jiwa

Virus Corona masih mewabah di seluruh dunia, hingga Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan adanya status pandemi global.

Penulis: Garudea Prabawati | Editor: Fitriana Andriyani
freepik
ilustrasi corona 2 

Meskipun tidak ada jumlah normal namun orang yang positif Virus Corona membutuhkan lebih banyak waktu dari biasanya.

Dokter 4 U GP Dr Diana Gall menjelaskan kepada Express:

"Masalah pencernaan dan perubahan kebiasaan buang air besar sehingga menjadi lebih sering pergi ke toilet, kadang-kadang merupakan tanda pertama bahwa Anda mengalami sesuatu, bukan hanya dengan coronavirus ini."

"Namun, diare telah dilaporkan sebagai gejala awal pada pasien yang kemudian dites positif untuk Covid-19."

Sebuah studi baru, yang diterbitkan dalam American Journal of Gastroenterology, menganalisis data 204 pasien dengan Covid-19 di provinsi Hubei China dan menemukan hampir 50 persen mengalami diare, muntah, atau sakit perut.

2. Infeksi mata

The British Association of Otorhinolaryngology, yang mewakili para ahli kedokteran telinga, hidung dan tenggorokan, menjelaskan bahwa konjungtivitis infeksi mata mungkin juga merupakan tanda idap virus corona.

Dalam sebuah pernyataan, dokumen tersebut mengatakan bukti dari negara lain bahwa titik masuk untuk virus corona sering di daerah mata, hidung dan tenggorokan.

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam JAMA Ophthalmology menemukan bahwa 31,6 persen dari 38 pasien dengan covid-19 di rumah sakit di provinsi Hubei memiliki gejala yang berkaitan dengan mata, meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan dalam skala yang lebih besar.

3. Kehilangan bau dan rasa

Sejumlah orang yang mengalami infeksi virus corona pertama kali melaporkan kehilangan indra penciuman atau rasa

Diperkirakan kehilangan kemampuan untuk mencium atau merasakan bisa disebabkan oleh virus yang menghancurkan sel-sel di hidung dan tenggorokan.

Para ahli mengatakan itu adalah sesuatu yang biasa dialami orang-orang setelah memiliki jenis virus corona lainnya, seperti flu biasa.

Prof Carl Philpott, dari Norwich Medical School di UEA, mengatakan:

"Coronavirus sebelumnya telah dikaitkan dengan apa yang kami sebut sebagai kehilangan penciuman pasca-virus, ini adalah penciuman yang berlanjut setelah masuk angin."

Sumber: Tribun Ambon
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved