Virus Corona
Karantina Covid-19 Rasa Vakansi di Hitu Maluku Tengah: Warga Kerasan
Tempat karantina yang identik menakutkan tidak terlihat di posko karantina yang diinisiasi dua desa bertetangga, yakni Hitu Lama dan Hitu Messing itu
Laporan Kontributor TribunAmbon.com, Fandy
TRIBUNAMBON.COM - Kekhawatiran seperti tidak terlintas di wajah para warga Desa Hitu, kecamatan Leihitu, Maluku Tengah.
Padahal sebagai pelaku perjalanan yang datang dari daerah berstatus zona merah covid-19 di Indonesia, mereka lebih rentan tertular.
Menjadi warga karantina tidak lantas membuat 58 orang ini resah.

Mereka tampak ceria menikmati hari selama berada di posko karantina mandiri desa tersebut.
Di antaranya beraktivitas layaknya tinggal di rumah sendiri.
• Ceritakan Pengalaman Jadi Pasien COVID-19, Andera Dian: Jarang Keluar Rumah Kok Bisa Ya Aku Kena
"Seperti biasa, makan, tidur, trus bersih kamar, belajar dan mengikuti berbagai kegiatan selama di posko," ungkap Siti Thalima Uwen saat ditemui TribunAmbon.com, Sabtu (12/4/2020) siang.

Uwen sendiri adalah pelaku perjalanan yang datang dari ibu kota negara, Jakarta, 14 hari lalu.
Dia sudah akan mengakhiri masa karantina.
Dirinya juga mengaku nyaman berada di posko karantina lantaran pelayanan, fasilitas serta suasana sejuk dengan pemandangan alam perbukitan yang membuat tenang.
Tempat karantina yang identik menakutkan tidak sama sekali terlihat di posko karantina yang diinisiasi dua desa bertetangga, yakni Hitu Lama dan Hitu Messing itu.
Wajah asri, udara yang sejuk dan pemandangan dari ketinggian menjadi andalan di sini.
Di posko itu, terdapat 9 ruang yang diisi 6 sampai 9 orang sesuai besar ruangan.
"Fasilitas lainnya, tersedia wifi dan kopi dan teh serta live musik karaoke bagi mereka," ungkap koordinator relawan karantina, Ibnu Saleh Pelu.
Menurutnya, 14 hari masa karantina bukan waktu yang pendek, sehingga untuk mengatasi kejenuhan serta tetap menjaga kondisi tubuh, sejumlah rutinitas digelar mulai dari olahraga sampai aneka permainan.
"Namun, jarak interaksi sosial tetap dipantau untuk pencegahan. panitia siaga 24 jam," cetusnya.
• Update Virus Corona Ambon: 2 Calon Perwira Polda Maluku Positif Corona Sepulang Pendidikan di Jabar
Jatah Makan

Sementara itu, untuk urusan makan, pemerintah desa menjatah Rp 50.000 per orang yang langsung diberikan kepada pihak keluarga.
"Jadi soal makan, sudah menjadi tanggungan orang tua atau keluarga dari pelaku perjalanan. Makan diantar langsung ke lokasi karantina untuk masing masing dari mereka," jelasnya.
Pemeriksaan rutin juga dilakukan oleh tenaga kesehatan setempat.
• KNPI Maluku Tengah Alihkan Gedung Pemuda Sebagai Tempat Karantina Covid-19
Sehingga dipastikan mereka dalam pengawasan penuh selama dikarantina 14 hari.
"Semuanya dilakukan sesuai prosedur standar. Peserta diawasi mulai bangun tidur hingga tidur lagi," tandasnya. (*)