Nekat Lompat ke Laut dan Lari ke Hutan, 2 ABK Serahkan Diri, Polda Maluku Sita 1,76 Ton Merkuri
Meski petugas sudah melakukan tembakan peringatan, namun keduanya nekat lompat dari atas kapal dan berhasil kabur ke dalam hutan
Laporan Kontributor TribunAmbon.com, Adjeng
TRIBUNAMBON.COM - Dua Anak Buah Kapal (ABK) pelaku penyeludupan Mercuri akhirnya menyerahkan diri ke Polsek Pulau Buru, Selasa (24/03/2020).
Keduanya melakukan pelarian dari kejaran Direktorat Polisi Perairan dan Udara (Ditpolairnud) Polda Maluku di pesisir pantai Simi, Kecamatan Wamsisi, Pulau Buru Selatan.
“Kedua ABK masing-masing berisinial BA (27) dan AB (31) telah menyerahkan diri ke Polres Pulau Buru hari ini,” jelas Dirpolairnud Polda Maluku, Kombes (Pol) Harun Rosid kepada TribunAmbon.com di Pelabuhan Ditpolairnud Polda Maluku.
• Gubernur Maluku Murad Ismail Dapat Tugas dari Presiden Jokowi Soal Corona
Diketahui kedua ABK ini mencoba melarikan diri dari kejaran anggota Polairnud saat sedang patroli di perairan Buru Selatan.
Meski petugas sudah melakukan tembakan peringatan, namun keduanya nekat lompat dari atas kapal dan berhasil kabur ke dalam hutan.

Menurut Rosid, BA dan AB telah menyadari perbuatan mereka dan dengan sadar ingin menyerahkan diri ke pihak yang berwajib.
Ditemani oleh Kepala Desa Simi kedua pelaku ini diserahkan ke Polres Pulau Buru.
Kedua pelaku ini akan dibawa ke Kota Ambon kemudian diserahkan ke Direktorat Kriminal Khusus (Ditrimkus) Polda Maluku.
“Masih ada anak buah saya di Buru, mereka yang akan membawa AB dan BA ke Ambon untuk kami serahkan ke Ditrimkus Polda Maluku,” paparnya.
• DPRD Kota Ambon Dorong Pergeseran APBD Untuk Kepentingan Penanganan Covid-19
Sita 1,76 Ton Merkuri
Direktorat Polisi Perairan dan Udara (Ditpolairnud) Polda Maluku berhasil menyita 1,76 ton merkuri saat melakukan patroli di perairan Buru Selatan.
Hal ini diungkapkan Dirpolairnud Polda Maluku, Harun Rosid saat gelar perkara di Pelabuhan Polairnud, Lateri, Ambon.
“Kami menyita 50 jeriken yang mana setiap jerigen ini isinya ada yang 25kg dan ada pula 50kg atau secara keseluruhan sekitar 1, 76 ton,” ungkap Rosid.
50 jeriken merkuri ini berasal dari Seram Bagian Barat dan rencananya akan dibawa ke Baubau, Sulawesi Selatan.