Virus Corona

Update Virus Corona Ambon: Omset Pedagang Pasar Mardika dan Pengemudi Angkot Anjlok

Adanya satu orang positif corona (Covid-19), kini Ambon Ditetapkan tanggap darurat Non Bencana Alam

Editor: Maria Sorenada Garudea Prabawati
Kontributor TribunAmbon.com, Helmy
Antrian angkot di terminal Mardika.(Kontributor TribunAmbon.com, Helmy) 

Laporan Kontributor TribunAmbon.com, Helmy

TRIBUNAMBOM.COM - Adanya satu orang positif corona (Covid-19), kini Ambon Ditetapkan tanggap darurat Non Bencana Alam 

Bukan hanya itu saja seluruh aktifitas perkantoran dan sekolah maupun kuliah kini dialihkan ke rumah masing-masing.

Tentunya hal tersebut berdampak besar bagi warga kota Ambon.

Di antaranya yang dirasakan para pedagang pakaian di Pasar Mardika Kota Ambon, para pedagang merasakan omset penjualan turun drastis dari hari biasanya. 

Siti seorang pedagang pakaian di pasar Mardika mengaku adanya penyebaran virus corona saat ini sangat berpengaruh pada omset dagangannya. 

Lapak jualan pedagang baju sepi pembeli. (Kontributor TribunAmbon.com, Helmy)
Lapak jualan pedagang baju sepi pembeli. (Kontributor TribunAmbon.com, Helmy) (Kontributor TribunAmbon.com / Helmy)

Pasalnya pada hari biasa dirinya bisa menghasilkan Rp 1,5 juta hingga Rp 2 juta perharinya kini turun, bahkan dalam 4 hari belakangan dirinya hanya mendapatkan omset dibawah Rp 500 ribu perharinya.

Viral Kabar Vladimir Putin Lepas 800 Singa agar Warga Rusia Patuh Lockdown, Ternyata Hoaks!

Ajudan Kerajaan Inggris Positif Corona, Apa Kabar Ratu Elizabeth II?

Update Corona Maluku: Status ODP jadi 53 Orang, Satu PDP, dan Satu Positif Corona

Dia mengaku, turunnya omset penjualan ini lantaran sudah dirumahkannya seluruh pegawai pemerintah.

Baik Provinsi maupun Kota Ambon sehingga dagangan jadi sepi pembeli.

"Sehari saya bisa dapat Rp 1,5 sampai Rp 2 juta perhari. Namun sekarang untuk Rp 500 ribu aja sudah susah. Dagangan sepi lantaran seluruh kantor sudah libur," katanya saat ditemui TribunAmbon.com di pasar Mardika Kota Ambon, senin (23/3/2020).

Dirinya mengaku pasrah dengan keadaan yang ada dan hanya bisa berharap virus corona dapat segera diatasi dan penjualan di lapaknya kembali normal lagi.

"Saya cuman bisa pasrah dan berharap virus ini dapat segera ditangani agar penjalan dapat kembali normal lagi," terangnya.

Sementara itu hal yang sama juga terjadi pada angkutan kota (Angkot) di mana akibat sepi penumpang omset pendapatan mereka juga turun drastis.

Isak gabriel pengemudi angkot trayek Batugaja Mardika mengaku sejak minggu kemarin sudah mulai merasakan sepinya penumpang. 

Hal ini berimbas pada omset pendapatannya perhari yang kini turun drastis.

Menurutnya pada hari biasa dirinya mengaku bisa mendapatkan Rp 400 ribu hingga Rp 500 ribu perhari, kini hanya mendapatkan Rp 250 ribu perharinya.

"Sehari bisa dapat Rp 400 ribu Sampai Rp 500 ribu perhari, kini hanya Rp 250 ribu perhari," pungkasnya

Menurunya turunnya penumpang yang menggunakan jasa angkotan kota ini lantaran kebanyakan warga yang memilih untuk berdiam diri di rumah dari pada beraktifitas di luar rumah sesuai arahan dari pemerintah daerah.

"Kan sudah ada himbauan dari pemerintah, bagi yang tidak memiliki keperluan yang penting maka sebaiknya tinggal di rumah saja. Mungkin karena itu penumpang kini sepi," ungkapnya.

Dirinya hanya berharap kebijakan yang di ambil pemerintah nantinya dapat juga berpihak kepada para pengemudi angkot.

"Saya harap kebijakan apapun yang nantinya di keluarkan Pemerintah semoga dapat berpihak kepada kita," tutupnya. 

(*) 

Sumber: Tribun Ambon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved