Nol Kasus Corona, Indonesia Diragukan Sistem Pendeteksinya hingga Disebut Tak Sengaja Bohong
Negara Indonesia baru-baru ini disebut tak sengaja berbohong terkait penyebaran virus Corona di seluruh dunia.
TRIBUNAMBON.COM - Negara Indonesia baru-baru ini disebut tak sengaja berbohong terkait penyebaran virus Corona di seluruh dunia.
Terbaru dikutip dari Kompas.com, Indonesia tidak melaporkan satu pun kasus virus Corona yang teridentifikasi di tanah air.
Padahal WHO saat ini sudah memperingatkan wabah ini telah berubah arah penyebarannya.
Penyebaran mulai dari wilayah Timur Tengah hingga Eropa yang saat ini ada dalam situasi genting.
Seperti dikutip TribunJatim.com dari Daily Mail via Intisari, Indonesia menjadi negara teraman dengan populasi banyak dan wilayah besar.
• Mengira Dirinya Terjangkit Corona, WN Korea Selatan Gantung Diri di Solo, Tinggalkan Sepucuk Surat
• Dikabarkan Terinfeksi Virus Corona, Jackie Chan: Tolong Jangan Khawatir, Saya Tidak Dikarantina
Tetapi hingga saat ini masih nihil kasus tentang virus Corona.
Apakah sebenarnya Indonesia memang sudah aman?
Ternyata, hal itu bukan berarti Indonesia benar-benar bebas dari wabah mematikan itu.

Faktanya banyak pihak yang meragukan keakuratan Indonesia dalam mendeteksi virus yang berasal dari Wuhan China tersebut.
Misalnya WHO sebelumnya meragukan keakuratan alat pengujian Indonesia, hingga Harvard yang menyebut virus Corona tidak terdeteksi di Indonesia.
Kali ini Indonesia kembali disorot oleh seorang petinggi dari negeri tetangganya sendiri, yang menyebut Indonesia tak sengaja melakukan kebohongan.
Melansir Daily Mail via Intisari pada Kamis (28/2/20) Perdana Menteri Australia Scott Morrison angkat bicara soal hal ini.
• RSPI Akui Terima Pasien Diduga Terinfeksi Virus Corona: 21 Orang Dinyatakan Negatif
• Update: Korban Meninggal Akibat Virus Corona pada Jumat Siang Capai 2.857 Orang, 83.364 Terinfeksi

Ia menyebut Indonesia sebenarnya tak sengaja melakukan kebohongan untuk permasalahan terkait virus Corona ini.
Nihilnya kasus virus Corona di Indonesia ternyata diragukan dengan dukungan data terbarunya.
Morrison mengatakan kepada stasiun radio 3AW bahwa tingkat infeksi nol di Indonesia kemungkinan besar karena kemampuan pengujian yang rendah.