25 Hewan Peliharaan Dilempar dari Gedung Tinggi di Hong Kong, Diduga Pemilik Takut Tertular Corona

TRIBUNNEWS.COM- Sebanyak 25 hewan di Hong Kong dilempar dari gedung tinggi.

Belasan hewan tersebut ditemukan tewas oleh petugas.

Pemiliknya diduga takut tertular virus corona.

Wabah virus corona yang menyerang wilayah Provinsi Hubei, China dilaporkan terus mengalami peningkatan.

Mengutip dari perhitungan real time di situs thewuhanvirus.com, hingga Senin (17/2/2020) pagi, virus corona telah menginfeksi 71.230 orang di 29 negara.

Dilaporkan 1.770 orang meninggal dunia.

Sebagian besar berada di daratan China yakni sebanyak 1.765 orang.

Lima kasus kematian lainnya terjadi di Hong Kong, Filipina, Jepang, Prancis, dan Taiwan.

Peningkatan ini membuat sebagian warga China mengalami kepanikan.

Kepanikan tersebut membuat orang-orang melakukan hal-hal di luar kewajaran.

Beberapa waktu lalu, sejumlah foto viral di media sosial yang menunjukkan beberapa kucing dan anjing tewas setelah dilempar dari jendela apartemen.

Kini, hal tersebut kembali terjadi.

Penduduk di Hong Kong kini mulai membuang hewan peliharaan kesayangannya dari apartemen.

Mengutip dari World of Buzz, mereka diduga khawatir hewan-hewannya tertular virus corona dan menginfeksi mereka.

Sebanyak 25 hewan yang terdiri dari 14 chincilla, 6 kucing, 2 kelinci, seekor marmut, burung beo, dan hewan pengerat tak dikenal, dilempar oleh pemilik.

Mereka diyakini dilempar dari blok 19 di perumahan pribadi Taman Hong Kong di dekat Sham Tseng di New Territories.

Awalnya, seorang penjaga keamaan di perkebunan tersebut menemukan sejumlah hewan mati tergeletak di tanah.

Ia kemudian menelepon polisi sekitar pukul 1 siang waktu setempat pada Jumat (14/2/2020).

Mengutip dari South China Morning Post, petugas yang tiba menemukan sejumlah hewan mati dan terluka parah.

Mereka berserakan di tanah dan parit sebelah gedung.

Petugas SPCA mengonfirmasi seekor kucing, 2 kelinci, 9 chincilla, marmut, tikus, dan bayan ditemukan mati.

Sementara itu, 5 kucing dan 5 chincilla dibawa ke klinik hewan SPCA di Wan Chai untuk mendapat perawatan.

Seorang juru bicara menyebut, 15 bangkai hewan yang ditemukan diserahkan ke Departemen Pertanian, Perikanan, dan Konservasi untuk diperiksa.

Pada Sabtu pagi, petugas kembali menemukan tiga kucing di daerah tersebut.

Beruntung tiga kucing tidak terluka.

Mereka diperiksa oleh dokter hewan SPCA.

Polisi pun melakukan investigasi di distrik Tsuen Wan untuk menangani kasus tersebut.

Viral kucing dan anjing dilempar dari jendela

Akun Twitter @1984to1776 membagikan sejumlah foto kucing dan anjing yang mati mengenaskan pada Jumat (31/1/2020).

Dalam foto yang diunggah akun tersebut, seekor anjing berada dalam kondisi tak bernyawa dengan darah di bawah kepalanya.

Di foto lain, dua ekor kucing juga mengalami hal serupa.

Sementara itu, dalam foto yang diambil dari atas, tiga lingkaran merah menandai tiga buah hewan peliharaan yang juga mengalami hal sama.

Hewan-hewan tersebut berlumuran darah dan tergeletak di jalanan.

Dalam keterangan unggahan, akun tersebut menyebut bahwa pemilik hewan peliharaan di China membunuh anjing dan kucing tersebut.

Mereka dilempar dari jendela apartemennya.

Hal ini dilakukan menyusul adanya ketakutan terhadap wabah coronavirus yang disebut-sebut bisa menular lewat hewan.

"So Chinese pet owners are killing their cats and dogs by throwing them out of the window, in fear of their pets spreading the coronavirus," tulis akun tersebut.

(Jadi pemilik hewan di China membunuh kucing dan anjing dengan melemparkannya keluar jendela, karena mereka takut hewan peliharaan itu akan menularkan virus corona)

Mengutip dari The Sun, seekor anjing ditemukan tewas setelah diduga dilemparkan dari satu blok flat di Kota Tianjin, Provinsi Hebei/Hubei.

Provinsi Hubei tepatnya di kota Wuhan diduga kuat menjadi sumber wabah virus corona.

Media setempat menyebut, anjing tersebut dilempar dari atas blok pada pukul 4 pagi.

Anjing malang itu lalu menabrak atap mobil sebelum akhirnya tewas di tanah.

Suara anjing yang mengenai mobil bahkan membangunkan penduduk setempat yang tertidur.

Mereka mendengar suara layaknya ledakan ban.

Penduduk sekitar kemudian menemukan hewan malang tersebut terbaring mati di atas tanah.

Sementara itu, lima kucing disebut juga dilemparkan hingga mati di Shanghai.

Aksi keji tersebut ternyata dipicu pernyataan dari seorang dokter bernama Li Lanjuan.

"Jika hewan peliharaan bersentuhan dengan pasien yang dicurigai, mereka harus dikarantina," kata Dr Li Lanjuan di sebuah stasiun TV pemerintah China.

Namun, pernyataan Dr Li justru disalah artikan oleh media lokal dengan menyebut bahwa kucing dan ajing dapat menyebarkan virus corona.

Rumor tersebut beredar dengan luas setelah Zhibo China mengunggahnya di platform sosial media Weibo.

Untuk mencegah rumor tersebut, China Global Television Network mengunggah pernyataan WHO.

"Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa hewan peliharaan seperti kucing dan anjing dapat tertular virus corona baru, Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan pada hari Rabu."

Rumor tersebut membuat pemilik hewan mengalami kepanikan dengan bergegas membeli masker untuk anjingnya.

Mengutip dari sumber yang sama, pada Kamis (30/1/2020), penjual online di Beijing mengklaim bahwa dirinya menjual lebih banyak masker dari sebelumnya.

(Tribunnews.com/Miftah)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul 25 Hewan Ini Dilempar dari Gedung Tinggi, Belasan Tewas, Pemilik Diduga Takut Tertular Virus Corona.