Pengakuan WNI Eks Simpatisan ISIS, Nurshadrina: Tertipu dengan Janji, Perempuan Dianggap Pabrik Anak
Wanita ini berhasil pulang ke Indonesia dan menceritakan kehidupannya ketika menjadi simpatisan ISIS.
TRIBUNAMBON.COM - Nurshadrina Khaira Dhania merupakan seorang Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi simpatisan Islamic State of Iraq Syiria (ISIS).
Perempuan 19 tahun ini merasa tertipu dengan seluruh janji dan propaganda ISIS yang didapatkan dari internet.
Ia berhasil pulang kembali ke Indonesia pada Agustus 2017 lalu.
Dilansir dari YouTube Kompas TV pada 16 Septermber 2017, Nurshadrina menceritakan perlakuan tak manusiawi yang ia dapatkan selama menjadi anggota ISIS.
Ia menjelaskan, di asrama wanita ISIS ada data yang menunjukkan status anggota perempuannya.
Para fighter ISIS bisa datang ke asrama wanita dan meminta istri dan dibebaskan untuk memilih.
"Dulu pengalaman saya ketika masih di asrama wanita, di mana asrama saya itu ada single, ada janda dan ada yang berkeluarga."
"Di situ biasanya fighter-fighter ISIS datang ke asrama kami, mereka meminta istri kepada pimpinan asrama kami. Pimpinan kami punya list data-data siapa saja yang single atau janda."
"Mereka datang, 'saya mau yang ini', saya diam saja saya tidak ngomong apa-apa," ungkapnya.
Nurshadrina mengaku heran dengan perilaku para simpatisan ISIS yang menganggap jihad hanya dengan menikah.
"Dalam hati aku mikir, kok bagi mereka jihad itu hanya nikah doang," ujarnya.
Ketika ditanya mengenai kebenaran, perempuan di ISIS hanya dijadikan obyek, Nurshadrina mengiyakan.
"Ya Mbak, saya pribadi bilang sebagai pabrik anak saja," imbuhnya.

Polemik Pemulangan 600 WNI eks ISIS
Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menanggapi wacana pemulangan ratusan WNI eks ISIS.