675 Warga Meninggalkan Natuna Diduga Takut Terjangkit Virus Corona, Kadishub Membantah
Daerahnya dijadikan lokasi observasi, 675 warga tinggalkan Natuna karena takut terkena virus Corona, Kadishub membantah.
TRIBUNAMBON.COM - Banyak warga Natuna banyak yang memilih pergi ke pulau-pulau terdekat.
Hal itu dimungkinkan tak lepas dari daerahnya yang digunakan sebagai lokasi karantina serta observasi WNI dari Wuhan.
Diberitakan Tribunnews.com, Warga Natuna Evie Zarma mengatakan beberapa warga Natuna ada yang memilih mengungsi ke rumah sanak saudara mereka di pulau-pulau terdekat menggunakan kapal.

Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Natuna, Iskandar DJ, tak menampik memang ada peningkatan warga yang keluar dari Natuna.
"Tadi malam tercatat 675 warga meninggalkan Natuna menggunakan KM Bukit Raya menuju Pulau Midai, Pulau Serasan dan Pontianak," ucap Iskandar DJ saat dihubungi wartawan.
Namun Iskandar DJ membantah jika peningkatan warga keluar dari Natuna akibat khawatir terjakit virus corona.
Menurutnya warga pergi karena ada kegiatan Musrenbang di kecamatan setempat dan adanya pesta panen cengkeh.
"Memang jumlahnya semalam yang meninggalkan Natuna ada 675 orang, dimana biasanya hanya 400 orang. Tapi ini karena Musrenbag dan panen cengkeh saja," kata Iskandar DJ.

Warga Natuna Sempat Menolak Daerahnya jadi Lokasi Karantina WNI dari Wuhan
Sebelumnya, keputusan menjadikan Natuna sebagai lokasi karantina memang telah menuai penolakan.
Hal itu disampaikan oleh Tokoh Pemuda Natuna, Haryadi.
Dalam acara Apa Kabar Indonesia Malam yang diunggah di kanal YouTube Talk Show TVOne, Sabtu (1/2/2020), Haryadi menjelaskan mengapa masyarakat menolak karantina dilakukan di Natuna.
"Kita menolaknya karena dengan alasan yang sangat jelas sekali bagi kita untuk menolaknya," ujar Haryadi.
Alasan yang pertama menurut Haryadi, tidak ada sosialisasi yang dilakukan pemerintah pusat terhadap masyarakat di Natuna soal karantina ini.
"Tiba-tiba datang dan mengejutkan masyarakat, wabah corona ini sudah menjadi sesuatu yang menakutkan bagi msayarakat."
"Tiba-tiba datang begitu saja untuk karantina di Natuna, masyarakat jadi terkejut. Otomatis masyarakat kita ketakutan dan menolaknya," ungkapnya.
Haryadi yuga meluruskan pernyataan yang menyebut jarak Bandara TNI Angkatan Udara Lanud Raden Sadjad ini jauh dari pemukiman masyarakt.
"Perlu diketahui oleh kita semua, bahwa ini jaraknya sangat dekat."
"Kampung Tua Penagih itu tidak sampai dua kilometer jaraknya dengan Lanud Raden Sadjad, dengan tempat yang digunakan untuk karantina itu."
"Maka dari itu kita menolak karantina itu dilaksanakan di Natuna," tegasnya.

Romo Benny Ajak Semua Pihak Dukung Upaya Negara Lindungi Warganya
Staf Khusus Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPMI) Romo Benny Susetyo meminta semua pihak mendukung pemerintah yang melakukan upaya kemanusiaan bagi WNI yang dievakuasi dari Wuhan, Tiongkok.
Sebanyak 238 WNI yang baru dipulangkan dari Tiongkok bakal mengikuti observasi selama 14 hari di Hanggar Lanud Raden Sadjad, kompleks Militer, di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau.
Selama observasi mereka tidak diperlakukan khusus, melainkan bebas melakukan kegiatan dan berkomunikasi dengan siapa saja.
Di sisi lain, warga di Natuna sempat menggelar aksi demo menolak wilayah mereka menjadi lokasi observasi.
Warga nekat melakukan aksi bakar ban dan mendapatkan pengawalan ketat dari anggota kepolisian dan TNI.
Menyikapi hal tersebut, Romo Benny mengajak warga ikut memberi dukungan dan partisipasi dengan memberikan suasana yang damai.
Dia yakin pilihan pemerintah memilih Natuna sangat tepat untuk observasi sementara untuk langkah preventif.
"Upaya kemanusiaan bagian tanggung jawab negara untuk melindungi rakyat dalam hal ini pemerintah dengan melakukan yang terbaik. Maka semua pihak harusnya memberikan dukungan terhadap langkah pemerintah," tuturnya.
Romo Benny juga meminta warga percaya dengan kemampuan tenaga medis yang profesional serta ditunjang dengan pengalaman selama mengatasi virus lain.
"Kita mampu untuk mengatasinya dan tidak perlu terlalu panik karena pemerintah hadir menjalankan amanat konstitusi yakni melindungi warga negara," tegasnya.
Terakhir Romo Benny berharap masyarakat tidak perlu khawatir berlebihan terhadap virus corona karena kesiapan pemerintah dalam mengatasinya sudah sangat maksimal.
(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Nur) (Tribunnews.com/Theresia Felisiani)
Artikel ini telah tayang di TRIBUNNEWSWIKI.COM dengan judul Jumlah Warga yang Tinggalkan Natuna Meningkat, Kadishub Bantah karena Takut Terkena Virus Corona.