Fakta Penemuan Mayat Siswi SMP Ditemukan Setelah 4 Hari Hilang, Ibu Korban Tak Kuasa Menahan Tangis
Berikut ini fakta-fakta seorang ABG yang tewas di gorong-gorong: tangan dan kakinya menyembul saat dievakuasi hingga pernah dibully bau lontong.
TRIBUNAMBONCOM- Seorang ABG perempuan di Tasikmalaya ditemukan tewas di gorong-gorong depan sekolahnya.
Saat gorong-gorong bagian atas dibongkar polisi, tangan dan kaki korban menyembul.
Dari penuturan kerabat korban, gadis ABG tersebut pernah dibully bau lontong oleh teman-temannya.
Warga Tasikmalaya dihebohkan dengan penemuan jasad seorang gadis SMP.
Korban ditemukan tewas di gorong-gorong di depan pilar SMP Negeri 6 Tasikmalaya.
Penemuan berawal dari kecurigaan warga saat mencium bau busuk dari dalam gorong-gorong.
Saat mencoba membongkar, warga melihat adanya kaki.
Warga pun langsung melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwajib.
Berikut ini fakta-fakta penemuan jasad ABG di gorong-gorong depan sekolahnya dirangkum Tribunnews dari berbagai sumber pada Selasa (28/1/2020).
1. Kronologi penemuan
Kasatreskrim Polres Tasikmalaya Kota AKP Dadang Soediantoro menuturkan, tiga orang warga yakni Teten, Engkos, dan Nandang menjadi orang pertama yang menemukan jasad korban.
Belakangan, diketahui jasad korban berinisial DS (13).
DS ditemukan di dalam gorong-gorong berdiameter sekitar 50 cm di depan sekolahnya di SMPN 6 Tasikmalaya.
Penemuan tersebut terjadi pada Senin (27/1/2020) sore.
Mengutip dari Tribun Jabar, saat itu Teten curiga saat mencium bau busuk dari dalam gorong-gorong.
Selain itu, aliran air juga tak biasanya mampet.
Teten kemudian berusaha untuk mengeluarkan benda di dalam got.
Namun usaha Teten tak berhasil.
Ia pun dibantu oleh Nandang dan Engkos untuk membongkar bagian atas gorong-gorong.
Saat dibongar, ketiganya dikejutkan dengan penampakan sebuah kaki.
"Saat dibongkar ada kaki kelihatan. Pembongkaran dihentikan dan lapor polisi," ujar Dadang, Senin (27/1/2020).
Tim Inafis Polres Tasikmalaya Kota pun langsung melakukan identifikasi setelah mendapat laporan.
Polisi terpaksa membongkar bagian atas gorong-gorong tersebut.

2. Kaki dan tangan menyembul saat dibongkar
Polisi yang datang ke lokasi kejadian terpaksa membongkar bagian atas gorong-gorong.
Saat dibongkar, kaki dan tangan korban menyembul.
Dikutip Tribunnews dari Tribun Jabar, sejumlah ibu-ibu yang datang ke lokasi kejadian dan melihat proses evakuasi tak kuat menahan emosi.
Mereka pun menangis.
Tangisan ibu korban, Wati Candrawati (46) pun pecah saat polisi kembali membongkar gorong-gorong tersebut menggunakan linggis.
Wati menangis saat mengetahui sepatu yang dikenakan korban adalah milik anaknya.
Saat jasad korban diangkat, tas sekolah masih menempel di tubuh DS.
Di dalam tas tersebut, buku-buku sekolah DS juga masih tersimpan.
Selain itu, korban masih memakai seragam pramuka dan sepatu basket khas sekolah.
3. Sempat dilaporkan hilang
Korban diketahui bernama DS seorang siswi kelas VII D SMPN 6 Tasikmalaya.
DS ternyata dilaporkan menghilang sejak Jumat (24/1/2020) sore.
Laporan tersebut dibuat oleh seorang kerabat bernama Ade Munir (56).
Diceritakan oleh Ade, dirinya mendapat kabar dari ibu DS, Wati.
Ia pun memutuskan untuk melapor polisi.
"Saya diberitahu Wati (ibu kandung DS, Red) hari Jumat. Saya langsung lapor ke polisi dan membuat selebaran kehilangan DS berikut foto DS," katanya di kanar matar RSU dr Soekardjo, Senin (27/1/2020), mengutip dari Tribun Jabar.
Menurut keterangan, DS tak pulang ke rumah sejak berangkat sekolah pada Kamis (23/1/2020) pagi.
Lebih lanjut, Ade mengatakan jika dirinya sempat mencari tahu kabar DS kepada tetangga sekitar sekolah.
DS dikabarkan sekolah hingga jam pulang sekolah tiba.
DS lalu keluar bersama dua temannya namun ia memilih untuk berteduh terlebih dahulu lantaran hujan.
"Dari situ saya dapat kabar, DS sekolah sampai selesai. Kemudian ia keluar dari sekolah bertiga. Dua temannya langsung pulang, sedang DS berteduh dulu di tempat fotokopi di seberang sekolah karena hujan. Setelah itu tidak ada kabar lagi," katanya.
Pada Sabtu (25/1/2020), polisi telah menuju lokasi untuk mengumpulkan berbagai keterangan.
4. Pernah dibully bau lontong
Ade Munir, kerabat DS menceritakan bahwa korban tampak murung beberapa waktu belakangan ini.
DS ternyata pernah dibully bau lontong oleh temannya di sekolah.
Untuk diketahui, ibu DS selama ini berprofesi sebagai pedagang lontong.
Mereka berasal dari keluarga prasejahtera di Kelurahan Linggajaya, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya.
Selama ini, DS dikenal sebagai anak yang senang berada di rumah.
Ade menyebut, DS jarang pergi hingga sore apalagi tak pulang.
Ade mengatakan, Wati mengabarkan jika anaknya tampak murung dan lebih senang berdiam diri di rumah.
Kebiasaan tersebut terjadi selama satu pekan sebelum DS menghilang.
"Kata ibu korban, korban sering di-bully di sekolah. Dikatai bau lontong karena ibunya berdagang lontong," tutur Ade, Senin (27/1/2020), mengutip dari Kompas.com.
5. Ada bekas ikatan
Setelah dievakuasi pada Senin (27/1/2020) sore, jasad DS langsung dibawa ke RSU dr Soekardjo untuk dilakukan visum.
Hasil visum menunjukkan, ada sejumlah luka di tubuh DS.
Telinga korban mengeluarkan darah.

Selain itu, ada bekas ikatan di lengan kanan korban.
"Dari hasil pemeriksaan luar pada tubuh korban oleh dr Dippos, telinga kiri korban mengeluarkan darah, lengan kanan korban terdapat bekas ikatan, kepala kiri korban lebam, lidah posisi tergigit, dan tangan kiri ada lebam," kata AKP Dadang Soediantoro, Senin (27/1/2020), mengutip dari Tribun Jabar.
Namun, pihak kepolisian belum bisa menyimpulkan penyebab kematian korban.
Rencananya, otopsi akan dilakukan pada Selasa (28/1/2020).
"Kami masih terus melakukan penyelidikan," katanya.
(Tribunnews.com/Miftah, Tribun Jabar, Kompas.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul ABG Tewas di Gorong-gorong Depan Sekolah: Tangan & Kaki Menyembul hingga Pernah Dibully Bau Lontong