Roy Suryo Laporkan Pimpinan Sunda Empire Rangga Sasana yang Ubah Sejarah PBB di Platform Wikipedia
Roy Suryo resmi melaporkan ke polisi adalah sosok pendiri Sunda Empire, Rangga Sasana yang dinilai mengubah sejarah dunia tentang awal berdirinya PBB.
TRIBUNAMBON.COM - Pakar Telematika, Roy Suryo resmi melaporkan ke polisi adalah sosok pendiri Sunda Empire, Rangga Sasana yang dinilai mengubah sejarah dunia tentang awal berdirinya PBB.
Menurut, Roy pergantian tentang sejarah dunia itu telah membuat kesesatan terhadap publik yang menerima informasi itu.
Pasalnya, kelompok Sunda Empire itu mengganti sejarah itu di laman website Wikipedia.
"Dia (Sunda Empire) memasukan Jawa Barat. Yang fatal ini, 51 wakil dunia diselenggarakan di gedung namanya London. Dia ubah di gedung Isola, Lembang.
Ini memalukan bangsa Indonesia," kata Roy saat ditemui di kawasan Polda Metro Jaya (PMJ), Jakarta Selatan, Jumat (23/1/2020).
• Rangga Sasana Klaim PBB Lahir di Bandung dan Tidak Ada Negara yang Didirikan Tanpa Izin Sunda Empire
• Hubungan Keraton Agung Sejagat, Jogja DEC dan Sunda Empire hingg Ritual Sebelum Membangun Kerajaan
Ia menjelaskan, hanya naskah sejarah berbahasa Indonesia yang diubah pihaknya dalam laman web itu.
Sedangkan, untuk naskah yang berbahasa Inggris dikatakan Roy, masih dalam sejarah asli dunia.
"Dia nggak bisa rubah naskah aslinya ke bahasa Inggris. Karena naskah aslinya masih ada di bahasa Inggris dan ini nggak bisa dirubah," ucap Roy.
Ia pun memastikan bahwa laporan ini didekasikannya untuk masyarakat Indonesia agar terlepas dari kesesatan informasi yang dirubah oleh Sunda Empire itu.
"Laporan ini saya dedikasikan untuk masyarakat, agar masyarakat Indonesia tidak sesat dalam sejarah yang ditenggarai kelompok Rangga Sasana," katanya.
Sebelumnya diberitakan bahwa kemunculan sejumlah kerajaan di beberapa wilayah Indonesia dalam sepekan terakhir menimbulkan tanda tanya besar bagi masyarakat.
Terlebih, Budayawan Indonesia Ridwan Saidi.
Pria yang akrab disapa Babe Ridwan itu mengaku heran dengan maksud kemunculan kerajaan.
Bahkan, dirinya dan Sujiwo Tejo terlihat melongo ketika Sekretaris Jenderal Sunda Empire Rangga Sasana memaparkan asal usul Sunda Empire.
Sujiwo tejo dan Babe Ridwan terlihat tidak bergeming mendengarkan pernyataan Rangga Sasana dalam Indonesia Lawyers Club (ILC pada Selasa (22/1/2020) malam.
• Petinggi Sebut Ridwan Kamil Memalukan: Sebagai Gubernur Jawa Barat Tidak Paham Apa Itu Sunda Empire
• VIRAL Taruna TNI Keturunan Sunda-Prancis, Santri, Ahli Bahasa & Masa Kecil Bersenjata
Terlebih klaim dan asal usul Sunda Empire yang disebutkan telah ada sejak masa Alexander Agung pada tahun 324 SM.
Tanggapan Babe Ridwan terlihat disampaikan ketika Presiden ILC, Karni Ilyas memberikan mikrofon kepada Babe Ridwan.
Membalas pernyataan Rangga Sasana, Babe Ridwan menegaskan maksud kemunculan kerajaan saat ini.
Kemunculan kerajaan tersebut katanya untuk memcah konsentrasi atas sejumlah isu nasional yang tengah bergulir.
Isu tersebut seperti aksi pencurian ikan oleh Nelayan China di Laut Natuna.
Ketika konflik Natuna mencuat, kemunculan kerajaan mengalihkan seluruh pemberitaan.
Padahal, perkembangan terkait konflik laut Natuna katanya lebih penting dibandingkan dengan pemberitaan kemunculan kerajaan.
"Apa sebenarnya keperluannya ini, keperluannya ini untuk memecah konsentrasi kita, bukan ini pengalihan isu, saya nggak setuju dengan istilah murahan. Ini pengalihan isu itu kan murahan, nggak ada di politik itu pengalihan isu, ini memecah konsentrasi kita," ungkap Babe Ridwan.
"Ketika kita menghadapi soal Natuna, sekarang, lalu muncul di dalem ini. Ini kan setelah Natuna, bahwa ini dipersiapkan berapa bulan yang lalu, iya, tapi kan terbitnya setelah Natuna," jelasnya.
• Lelah Dibully, Ratu Keraton Agung Sejagat: Ingin Kembali ke Anak-anak Saya, Hidup Normal Kayak Dulu
• Hubungan Keraton Agung Sejagat, Jogja DEC dan Sunda Empire hingg Ritual Sebelum Membangun Kerajaan
Pernyataan Babe Ridwan membuat Rangga Sasana yang ada di hadapannya melongo.
Tidak seperti sebelumnya yang menggebu-gebu memaparkan sejarah Sunda Empire, Rangga Sasana terlihat duduk menyandar dengan wajah ditekuk.
"Nah ini bisa memecah konsentrasi, dan bahkan ini mengambil tempat yang lebih banyak di dalam dunia pemberitaan dibanding Natuna, ketika ini terbit, Natuna kalah," ungkap Babe Ridwan.
"Ini viralnya lama lho, trending topiknya lama ini," tegas Babe Ridwan.

Mengambil Sikap
Bukan hanya menuding isu kemunculan kerajaan telah dipersiapkan sejak lama, sejumlah pernyataan yang disampaikan Rangga Sasana menurutnya tidak masuk akal.
Oleh karena itu, dirinya meminta kepada seluruh pihak untuk tidak menjadikan kemunculan kerajaan seprti SUnda Empireini sebagai lelucon.
"Nah jadi, sebenernya di sini kepemimpinan kita yang kita miliki, kepemimpinan itu harus memberikan arahan-direction, apa yang apa yang kita alami dengan gejala ini? biar kita tidak sekedar kita ketawa-ketawa, ada tontonan, tidak sekedar itu," tegas Babe Ridwan.
"Jadi ini apa? kalau kita lihat ada (Rp) 1,4 m (miliar) walaupun center-nya (sumber) belum diketahui, ini sudah satu petunjuk bahwa ada hidden system (sistem tersembunyi) dibalik ini," tambahnya.
Terkait hal tersebut, Babe Ridwan kembali mengingatkan agar semua mengambil peran.
Pemerintah pun ditegaskannya tidak boleh mengabaikan kemunculan sejumlah kerajaan yang menurutnya lucu dengan beragam tampilan.
• Akui Membuat Kerajaan Fiktif, Toto Santosa Minta Maaf dan Nyatakan Keraton Agung Sejagat Telah Bubar
• Soal Keraton Agung Sejagat, Ganjar Pranowo Sebut Bangunan akan Dijadikan Tempat Wisata
Terlebih soal keruntuhan pemerintahan dunia yang disebutkan oleh Rangga Sasana akan runtuh pada tanggal 15 Agustus 2020 mendatang.
"Jadi kita tidak boleh mengabaikan, bahwa ini ada yang kocak-kocakan, kan gitu ye tampilannya," ungkap Babe Ridwan tertawa.
"Ada yang berbicara tentang dunia bahwa global power system (sistem kekuatan global) sudah gagal dalam mengusung perdamaian dunia, persis 15 Agustus 2020 mereka akan bubar global power system ini," jelasnya.
Walau pernyataan tersebut tidak masuk akal dan tidak berpengaruh baginya atau tamu yang hadir di ILC, tetapi bagi sebagian masyarakat hal tersebut justru menimbulkan kegelisahan.
"Dan itu mungkin buat kita apalah, kan kita ngikutin politik siang-malem, apa segampang itu global power system bubar? Agustus 2020? kan itu diucapkan dalam salah satu keraton, tetapi di dalam kalangan masyarakat lain kan menimbulkan kegelisahan," ujar Babe Ridwan.
"Ini yang tidak bisa kita sederhanakan persoalan ini," tegasnya.
Melongo
Pernyataan Sekretaris Jenderal De Heren XVII Sunda Empire Rangga Sasana dalam Indonesia Lawyers Club (ILC) semalam, Selasa (21/1/2020) membuat sebagian besar tamu melongo.
Terlebih bagi dua budayawan Indonesia, Sujiwo Tejo dan Ridwan Saidi.
Keduanya terlihat terdiam saat mendengarkan penjelasan Rangga Sasana memaparkan asal muasal hingga klaim Sunda Empire di dunia.
Keduanya yang terlihat satu meja dalam ILC bertajuk 'Siapa Dibalik Raja-raja Baru?' itu terlihat tidak bersuara.
Tidak ada satu pun sanggahan dari keduanya atas pernyataan Rangga Sasana.
Terlebih klaim Rangga Sasana yang menyebut Sunda Empire telah ada sejak masa kekaisaran Alexander Agung pada tahun 324 Sebelum Masehi (SM).
"Sunda Empire adalah satu bentuk kekaisaran matahari yang ada sejak Alexander The Great (Alexander Agung), ada sejak zaman sejak 324 tahun sebelum masehi itu sudah ada," ungkap Rangga Sasana.
Ekspresi keduanya pun serupa ketika Rangga Sasana menyebutkan Sunda Empire bagian dari Pemerintahan Vatikan.
Mereka sesekali terlihat mengernyitkan dahi dengan air muka sedikit ditekuk.
Namun, tidak ada satu kalimat yang disampaikan keduanya ataupun seluruh tamu yang hadir, seperti Dicky Chandra, Dedi Mulyadi, Prof Salim Said dan Permadi.
Senyum dan tawa hanya terlihat ditunjukkan oleh Roy Suryo dan Anhar Gonggong.
"Tahun 2000 adalah tugas Vatikan memimpin jalannya pemerintah sejak perang dunia kedua, 75 tahun berakhir," ungkap Rangga Sasana.
"Maka kita memasuki zaman dunia ketiga besok, dan saya sudah nyatakan bermulanya berlakunya Dewed Revolusi System, tidak boleh ada senjata, tidak boleh ada nuklir diledakkan.
Itu harus ada yang peduli pada proses keadaan sekarang, jangan enak-enakan bobokan dengan situasi sekarang," tambahnya.
Lebih lanjut Rangga Sasana menjelaskan kedudukan Sunda Empire di dunia.
Dijelaskannya, Sunda empire berada di atas Persatuan Bangsa Bangsa (PBB).
Sunda empire pun terbagi menjadi enam wilayah, antara lain, jepang, Belanda, Inggris, Amerika dan lainnya.
"Ada enam wilayah yang dibagikan, semua tunduk dengan Sunda Empire," jelas Rangga Sasana.
Pernyataan Rangga Sasana tersebut pun semakin membuat Sujiwo Tejo dan Ridwan Saidi.
Keduanya terlihat tidak dapat berkata-kata.
Terlebih Sujiwo tejo. Mulutnya terkunci, Ekspresi mukanya terlihat kaget dengan mata melotot.
Sujiwo tejo dan Ridwan Saidi baru mengutarakan pendapatnya tentang kemunculan kerajaan baru di Nusanatar ketika diminta oleh presiden ILC, Kani Ilyas.

Heboh Sunda Empire
Dikutip dari Kompas.com, media sosial kembali dihebohkan dengan adanya kabar mengenai Sunda Empire-Earth Empire yang diduga bermarkas di Bandung beredar pada Jumat (17/1/2020).
Adapun informasi itu didapatkan berdasarkan unggahan status yang diduga ditulis oleh pengguna Facebook, Renny Khairani Miller pada 9 Juli 2019 lalu.
Berikut bunyi status itu:
"SUNDA EMPIRE - EARTH EMPIRE, Dalam menyambut Indonesia baru yang lebih makmur dan sejahtera, dengan sistem pemerintahan dunia yang dikendalikan dari koordinat 0.0 di Bandung sebagai Mercusuar Dunia.
Masa pemerintahan dunia yang sekarang akan berakhir sampai dengan tanggal 15 Agustus 2020.
Mari kita persiapkan diri kita untuk menyongsong kehidupan yang lebih baik dan sejahtera.
Agar kita tidak menjadi budak di negara sendiri dan hidup hanya untuk membayar tagihan yang terus naik dan biaya hidup yang terus melambung tinggi apalagi biaya pendidikan anak yang tidak gratis, setelah itu kita tua dan mati, terus pikniknya kapan???...."
Saat ditelusuri pada Jumat (17/1/2020), unggahan tersebut sudah tidak ditemukan di akun Renny.
Tak hanya itu, akun Facebook Slamet Riyadi Messi Jr. juga mengunggah informasi mengenai Sunda Empire.
Unggahan ini juga dilengkapi beberapa foto yang menampilkan orang-orang berseragam dan menggunakan baret biru tengah berfoto bersama.
"Setelah Jawa Tengah, kini Jawa Barat.. Kerajaan baru diumumkan di Bandung.. Nama Kerajaannya Sunda Empire (Kekaisaran Sunda) Pasti seragamnya beli di pasar ciroyom.. Sudah terbentuk struktur kayak pemerintahan, ada perdana menteri, ada panglima, ada rapat kabinet, meeting lintas negara, dan lainnya...," tulis pemilik akun Slamet Riyadi Messi Jr.
Lantas, benarkah Sunda Empire berada di Bandung?

Penjelasan Kepolisian
Kepala Kesbangpol Kota Bandung Ferdi Ligaswara menjelaskan, pihaknya telah melakukan penelusuran.
Hasilnya, Sunda Empire tidak terdaftar dalam administrasi Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, baik sebagai organisasi masyarakat (ormas) maupun Organisasi Kepemudaan (OKP).
"Hasil penelusuran secara administratif itu Sunda Empire tidak terdaftar di Pemkot Bandung," ujar Ferdi saat dikonfirmasi Kompas.com pada Jumat (17/1/2020).
Menurutnya, jika ada ormas yang diketahui merupakan mitra pemerintah, maka pihaknya akan menerima secara terbuka.
Sebaliknya, apabila terdapat laporan adanya ormas yang berbuat aneh, maka ada institusi penegak hukum yang tidak akan berdiam diri.
"Jika ia berbuat aneh-aneh, kita punya ketentuan. Kebetulan kali ini mereka tidak terdaftar," ujar Ferdi.
Selain itu, Ferdi menjelaskan bahwa dirinya memperoleh informasi jika fenomena tersebut sudah berlangsung cukup lama di Jawa Tengah.
Namun, ia mengaku tidak dapat menjelaskan lebih jauh, lantaran Sunda Empire tidak terdaftar dalam Pemkot Bandung.
Mematuhi aturan Terkait viralnya informasi kehadiran Sunda Empire, Ferdi mengungkapkan bahwa seharusnya masyarakat patuh terhadap konstitusi dan berlandaskan pada UUD 1945.
"Kita imbau, siapa pun kita harus patuh pada konstitusi agar bahwa mekanisme aturan ada tata kelola siapa pun sepanjang koridor aturan," ujar Ferdi.
Ia menjelaskan bahwa pihaknya sudah sepakat menjaga Kota Bandung ini tertib, taat aturan, dan kondusif.
"Kita punya koridor aturan, kalau ada yang masuk, harus mengacu pada aturan," lanjut dia.
(Wartakotalive/Rizki Amana)
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Roy Suryo Ungkap Sunda Empire Dilaporkan karena Mengubah Sejarah Berdirinya PBB adalah di Bandung.