Rangga Sasana Klaim PBB Lahir di Bandung dan Tidak Ada Negara yang Didirikan Tanpa Izin Sunda Empire
"Sunda Empire telah menegaskan setelah perang dunia kedua, tidak ada satupun negara atau pemerintahan yang didirikan tanpa izin Sunda Empire."
"Kacau ini halu ini," jawab Roy Suryo.
• Tak Hanya Purworejo, Keraton Agung Sejagat Juga Berdiri di Sejumlah Wilayah hingga Luar Jawa
• Terlihat Gagah Sebelum Ditangkap, Begini Perbandingan Foto Raja dan Ratu Keraton Agung Sejagat
Lihat videonya mulai menit ke-2:04:
Tanggapan Dedi Mulyadi soal Sunda Empire
Budayawan Sunda Dedi Mulyadi menyebut keberadaan Sunda Empire sebagai fenomena psikologi sosial.
Awalnya, Dedi mengatakan dirinya baru pertama kali mendengar Sunda Empire.
"Saya baru mendengar yang namanya Sunda Empire, karena bagi orang Sunda kerajaan itu tidak dikenal," kata Dedi dalam tayangan Sapa Indonesia Akhir Pekan di KompasTV, Minggu (19/1/2020).
"Orang Sunda lebih mengenal Kerajaan Padjadjaran, Tarumanegara, kemudian Sumedang Larang," lanjutnya.
Menurut Dedi, kerajaan-kerajaan itu secara historis memiliki catatan yang baik dan memiliki filosofi yang baik.
"Orientasi pada kekayaan tidak terlalu tinggi, malah hampir tidak ada," ucap Dedi.
"Tapi orientasinya membangun peradaban hidup dalam kesetaraan yang dibangun dalam semangat silih asah, silih asih, dan silih asuh," imbuhnya.
Menurut Dedi, banyak warisan dari kerajaan-kerajaan tersebut berpengaruh banyak bagi masyarakat Sunda modern.
"Sebenarnya kan kebanyakan orang yang terobsesi terhadap masa lalu itu tidak memahami sejarah secara utuh," jelas Dedi.

Ia menjelaskan munculnya kerajaan-kerajaan baru itu, termasuk Sunda Empire, sebetulnya adalah euforia semata.
"Tetapi secara umum, sebagian besar, sebuah eksklusivisme berpikir tentang kerajaan-kerajaan hari ini lebih didasarkan pada sebuah euforia," katanya.
Euforia itu termasuk keinginan menggunakan seragam dan keinginan mencari harta secara instan.