Panik Anaknya Jatuh dan Luka Robek di Kening, Minda Istri Manji Minta Doa

Panik tak berada disisi sang anak saat mengalami kejadian tersebut, Anji dan Wina berusaha memantau meskipun masih berada di Singapura.

Penulis: sinatrya tyas puspita | Editor: Fitriana Andriyani
Instagram @duniamanji
Anji dan keluarga 

Karena panik mendapat kabar anak bungsunya terjatuh dan harus dioperasi, Anji berusaha ingin berkoordinasi dengan dokter yang menangani putranya.

Penyanyi Anji menyesalkan dokter yang awalnya menangani putra bungsunya, Sigra Umar Narada, menolak untuk memberikan nomor telepon pribadinya. 

Padahal sebagai ayah, Anji butuh untuk berkoordinasi tentang perawatan medis untuk anaknya yang terjatuh dan pelipisnya robek.

Terlebih, Anji sedang berada di Singapura dan tak bersama putra bungsunya yang masih berusia empat tahun.

Ia merasa tak tenang lantaran anaknya itu mengidap autisme.

Oleh karena itu, Anji mengatakan dirinya perlu bertukar informasi dengan dokter yang menangani anaknya.

Setelah melewati rasa was-was, Anji kini sedikit lebih tenang setelah anaknya dipindahkan ke rumah sakit lain.

Anji pun dapat berbincang via telepon dengan dokter yang menangani anaknya.

Ia juga mengunggah foto putranya yang tengah menangis dengan dibalut perban dan baju berlumuran darah.

Anji unggah foto putranya
Anji unggah foto putranya (Instagram @duniamanji)

Anji mengatakan, ia perlu berkomunikasi dengan dokter semata-mata karena ingin berdiskusi soal penanganan dan obat yang akan digunakan.

Apakah berpengaruh dengan anaknya yang autis atau tidak.

Dikatakan, hari ini Selasa (14/1/2020) putra bungsu Anji tersebut bakal diopname dan segera menjalani operasi.

Pelantun "Dia" ini kemudian berterima kasih pada orang-orang yang telah membantu untuk menjaga putranya dan memindahkan ke RS lain.

Anji sesalkan sikap dokter
Anji sesalkan sikap dokter (InstaStory @duniamanji)

"Anak bungsu saya jatuh. Sobek di atas pelipisnya dan berdarah banyak. Dibawa ke salah satu RS baru di Cibubur. Saya suka ke RS itu karena baru dan bersih. Ternyata, katanya anak saya harus dioperasi dan dibius total.

"Posisi kami di Singapura. Kami panik pastinya. Kami minta bicara dengan dokternya. Tapi ternyata gak diperbolehkan, karena dokternya menolak memberi nomor telpon pribadinya dan dia sedang di jalan."

Halaman
123
Sumber: Tribun Ambon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved