LIPI Sebutkan Perbedaan Ular Berbisa di Indonesia dengan Luar Negeri, Tidak Bisa Dibandingkan
Kemunculan ular kobra di tengah pemukiman warga saat ini tengah ramai terjadi, utamanya di Pulau Jawa akhir-akhir ini
Tetapi jika ada suatu sifat yang mirip berarti jenis tersebut bersifat simetrik.
Lantas, bagaimana edukasi cara membedakan ular yang berbisa dengan ular yang tidak berbisa?
Amir mengungkapkan bahwa terkait penjelasan perbedaan ular yang berbisa dengan tidak berbisa sebaiknya masyarakat dapat bertanya kepada dokter atau akademisi yang paham betul tentang ular, dan tidak dari orang yang sekadar hobi.
• Fakta Penggerebekan Kantor Pinjaman Online di Kawasan Mall Pluit, Miliki Ratusan Ribu Nasabah
Ia mengatakan, cara sederhana untuk membandingkan ular yang berbisa atau tidak di lingkup Indonesia, yakni dengan cara memperhatikan habitatnya.
"Misalnya ada dua ular (berbeda spesies) yang habitatnya berdekatan, weling yang neurotoksin tinggi, dan ular cabe kecil."
"Keduanya memiliki warna mirip dan hidupnya sama," ujar Amir.
Dari kesamaan atau kedekatan habitat inilah yang kemudian kembali lagi ke pembahasan sebelumnya tentang mimikri.
Ular berbisa yang hidup dekat permukiman
Sementara itu, Amir mengungkapkan ada dua jenis ular berbisa yang habitatnya di daerah perkotaan atau permukiman, yakni Kobra Jawa (Naja sputatrix) dan Weling (Bungarus candidus).
"Dua ular ini yang biasanya memiliki kemampuan adaptasi pada human modified habitat (persawahan, tegalan, pekarangan)," ujar Amir.
Adapun banyak ular yang adaptif di lingkungan permukiman dikarenakan para ular tersebut mampu beradaptasi dan ada mangsanya, yakni tikus, kodok, dan lainnya.
Selain itu, ular juga menyukai tempat-tempat yang ada celah ruang untuk tempat tinggal.
Hal itu juga didukung dengan tidak adanya predator yang memangsa ular, seperti biawak dan elang.
Sehingga memicu populasi anakan ular lebih tinggi.
• Pengakuan Penumpang Selamat Kecelakaan Bus Sriwijaya Masuk Jurang: Kami Berpegangan dengan Batang
Upaya pencegahan