Termakan Hoaks Tsunami, Ribuan Warga Seram Bagian Barat Berbondong-bondong Lari ke Gunung
Isu tsunami membuat ribuan warga dari sejumlah kecamatan di Kabupaten Seram bagian Barat, Maluku, berbondong-bondong ke hutan.
TRIBUNAMBON.COM - Isu tsunami membuat ribuan warga dari sejumlah kecamatan di Kabupaten Seram bagian Barat, Maluku, berbondong-bondong meninggalkan kampung mereka menuju gunung dan hutan, Selasa (8/10/2019).
Warga mulai meninggalkan rumah sejak Selasa pagi sambil membawa barang berharga dan anggota keluarga karena isu akan ada tsunami pada Rabu (9/10/2019).
Isu tsunami pada tanggal 9 ini telah beredar luas tidak hanya di Seram bagian Barat, tapi juga di Maluku Tengah dan Ambon lebih dari sepekan lalu.
“Kita di sini semua sudah naik ke gunung lagi, kampung hanya tinggal beberapa orang saja,” kata Ramli, salah satu warga Dusun Waitasi, Desa Kairatu, kepada Kompas.com saat dihubungi dari Ambon, Selasa.
• Bek Timnas U16 Indonesia Korban Gempa Ambon, Alfin Lestaluhu, Dirawat Intensif di Jakarta
• Jalan Terbelah akibat Gempa 6.8 SR di Seram Bagian Barat, Begini Penampakannya
Ramli menjelaskan, dia dan keluarganya memilih mengikuti warga lain untuk mengungsi ke gunung guna menghindari kemungkinan terjadinya gempa besar dan tsunami.
Apalagi gempa susulan masih terus terjadi.
“Barang-barang juga dibawa, semua dibawa karena takut tsunami soalnya sudah ada yang mimpi juga sebelumnya. Di tempat lain juga sudah beramai-ramai ke gunung,” ujar dia.
Tokoh masyarakat Kecamatan Kairatu, Fatin Tuasamu yang dikonfirmasi secara terpisah membenarkan bahwa banyak warga di Kairatu kini telah mengungsi ke pegunungan dan hutan karena isu tsunami.
“Biasanya malam baru naik, tapi siang ini banyak yang sudah tinggalkan kampung. Tetangga rumah saya juga sedang siap-siap mau ke gunung,” ujar Fatin.
• Kisah Haru Dua Ibu Korban Gempa Maluku Lahirkan Bayi, Satu di Hutan & Satunya Saat Gempa Susulan
• Sempat Diberi Oksigen, Seorang Pengungsi Gempa Maluku Tak Tertolong & Meninggal Dunia di Tenda

Selain di Kecamatan Kairatu, warga di Amalatu hingga Kecamatan Elpaputih juga banyak yang telah mengungsi.
“Kebetulan kampung kita di pinggir laut jadi kita ikhtiar saja soalnya banyak warga juga yang sudah di atas (gunung),” kata Martinus, salah satu warga Elpaputih.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku Farida Salampessy mengatakan, isu tsunami adalah hoaks.
• Pengungsi Ini Heran Bantuan Gempa Ambon Tak Merata, Sampai Ada Keributan
• Dikritik soal Pernyataan Pengungsi Gempa Maluku Jadi Beban Pemerintah, Wiranto Sebut Itu Salah Paham
“Tidak ada tsunami besok, itu hoaks jangan dipercayai. Kasihan kalau warga percaya isu yang tidak bertanggung jawab,” ujar Farida.
Senada dengan Farida, Kepala Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Ambon, Sunardi mengimbau warga agar tidak memercayai isu tersebut.
“Tidak usah panik karena intensitas gempanya terus turun dan relatif kecil,” ucap Sunardi.
(Kompas.com Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Termakan Hoaks Tsunami, Ribuan Warga Seram Barat Tinggalkan Kampung dan Lari ke Gunung".