Polisi Asal Bali yang Ditemukan Tewas Memegang Revolver Dikremasi Hari Ini, Firasat Aneh Sang Bibi
Kabar meninggalnya Dewa meninggalkan duka mendalam bagi jajaran Polres Bangkalan.
Namun, ia sudah ikhlas melepas kepergian pria berusia 31 tahun itu.
"Namanya tugas jauh, dari awal saya sudah siap batin dan menyerahkan keselamatan anak saya pada Tuhan," ungkapnya.
Mendapat Firasat
Firasat berpulangnya Dewa Gede Anom dirasakan oleh bibinya bernama Dewa Ayu Oka Wigayani.
Dua hari sebelum kabar duka itu datang, wanita yang beralamat di Desa Bitera, Gianyar mengalami kejadian aneh.
Tutup kapar berbahan kaca yang dia pegang dengan kedua tangan tiba-tiba jatuh dan pecah.
"Saat itu sedang memasak untuk perisapan upacara pernikahan keponakan di Gianyar. Ketika mengambil tutup kapar itu, tiba-tiba jatuh dan pecah. Padahal saya yakin sudah pegang dengan kedua tangan," kata dia.
• Tes Logika: Siapa yang Akan Mati Jika E Mendorong Batu Itu? Tentukan Jawabanmu!
"Sempat ditanya suami kenapa bisa jatuh. Kala itu saya hanya menjawab tidak tahu. Tapi dalam hati rasanya sudah tidak enak, seperti ada firasat akan terjadi sesuatu. Ternyata dua hari setelahnya, yakni Kamis, ada kabar duka ini," ungkapnya.
Seperti diberitakan kemarin, polisi asal Banjar Pekuwon, Kelurahan Cempaga, Kabupaten Bangli, Brigadir Polisi Dewa Gede Alit Wirayuda (31), ditemukan tewas di halaman belakang tempat ia bertugas, Kamis (6/9/2019) malam.
Tubuh Dewa ditemukan tergeletak tak bernyawa sekitar pukul 19.15 WIB dengan kepala tertembus peluru.
Dewa merupakan anggota Polsek Arosbaya di Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur.
Diduga, polisi muda itu bunuh diri memakai pistol miliknya.
Kabar meninggalnya Dewa meninggalkan duka mendalam bagi jajaran Polres Bangkalan.
Sejumlah rekan kerjanya tak menyangka jika Dewa mengakhiri hidup begitu cepat.
"Saya bingung dan gemetar mendengar kabar itu (bunuh diri)," ungkap seorang polisi di Polres Bangkalan kepada Harian Surya (Grup Tribun Bali), Jumat (6/9/2019).
