3 Cendekiawan Asal Sulsel Masih Bertahan 40 Besar Seleksi Capim KPK, Ini Profilnya

Berita terkini seleksi capim KPK, 3 orang asal Sulsel masih bertahan 40 besar, ini profilnya

Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha | Editor: Fitriana Andriyani
Dok Dr Muh Hasrul/Tribun Timur
Komisioner KPK RI Laode Muhammad Syarif yang juga dosen FH Unhas (kanan) bersama dosen Fakultas Hukum Unhas Dr Muh Hasrul SH MH. Laode M Syari 

TRIBUNAMBON.COM - Tiga orang asal Sulawesi Selatan masih bertahan dalam seleksi calon pimpinan (Capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Diberitakan Tribunnews.com, KPK akan mengumumkan nama-nama yang lolos seleksi tes profil atau profile assessment.

Dalam tes profile assessment Kamis (8/8/2019), Pansel melibatkan sejumlah institusi negara untuk mengetahui rekam jejak peserta capim KPK.

Mereka yang dilibatkan antara lain Polri, Kejaksaan, BIN, BNPT, BNN, Ditjen Pajak, hingga Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).

Anggota Capim KPK, Hendardi, mengatakan pengumuman peserta yang lulus tracking lembaga-lembaga negara serta hasil profil assessment serta masukan masyarakat diumumkan di lobby Gedung 1 Sekretariat Negara, pada Jumat (23/8/2019) sekitar pukul 14.00 WIB.

Sejauh ini, masih terdapat 40 nama yang berpotensi menjadi pimpinan KPK.

Nantinya, setelah diumumkan oleh pansel capim KPK, jumlah mereka kemungkinan besar akan menjadi 20 orang.

Dari 40 nama yang masih bertahan, ada tiga nama berasal dari Sulsel.

TribbunAmbon.com mengulas dari berbagai sumber kiprah ketiganya berikut ini.

Runtutan Pembantaian di KM Mina Sejati, Resmi Kata Danlanal, Nasib 20 ABK?

Jadi Budak Seks Ayah Selama 9 Tahun Sejak Masih di Bawah Umur, 2 Kakak Beradik Ini Alami Trauma

1. Laode M Syarif SH LLM PhD

Komisioner KPK RI Laode Muhammad Syarif yang juga dosen FH Unhas (kanan) bersama dosen Fakultas Hukum Unhas Dr Muh Hasrul SH MH. Laode M Syari
Komisioner KPK RI Laode Muhammad Syarif yang juga dosen FH Unhas (kanan) bersama dosen Fakultas Hukum Unhas Dr Muh Hasrul SH MH. Laode M Syari (Dok Dr Muh Hasrul/Tribun Timur)

Dikutip dari Kompas.com, Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK) periode 2015-2019 Laode M Syarif mencalonkan diri kembali sebagai pimpinan KPK periode 2019-2023.

Kepada Kompas.com, Laode menunjukkan cuplikan layar pengiriman email dengan subyek "Lamaran Pimpinan KPK" ke alamat email Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK 2019-2023.

Email itu dikirimkan pada Kamis (4/7/2019) pukul 15.48 WIB.

"Last minute. (Alasan mendaftar) melanjutkan yang telah baik di KPK dan menyempurnakan yang belum tercapai dalam 4 tahun terakhir ini," kata Laode saat dikonfirmasi wartawan, Kamis malam.

Laode menjabat sebagai Wakil Ketua KPK sejak 2015 bersama pimpinan lain, yakni Agus Rahardjo, Alexander Marwata, Basaria Panjaitan, dan Saut Situmorang.

Laode M Syarif menyelesaikan pendidikan sebagai sarjana hukum pada Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin.

Setelah itu, ia melanjutkan program Master of Laws di Faculty of Law, Queensland University of Technology, Brisbane.

Laode M Syarif Kemudian, ia melanjutkan studinya di Sydney University, School of Law dalam bidang hukum lingkungan internasional.

Sebelum menjadi Pimpinan KPK, Laode aktif menjalani profesinya sebagai dosen di Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin.

Calon Pengantin Gantung Diri 2 Hari Sebelum Pernikahan, Keluarga Temukan Kejanggalan

Vanessa Angel Blak-blakan Beberkan Sumber Penghasilan Pasca Tahanan pada Hotman Paris

2. Dr Aidir Amin Daud SH MH

Selanjutnya adalah Aidir Amin Daud.

Dikutip dari Tribun Timur, Aidir, yang 10 berkarier di Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) RI setelah menjadi Ketua KPU Sulsel, kini kembali menjadi dosen di Unhas.

"Saya sudah kembali jadi dosen, Bos," ujar Aidir, Minggu (6/1/2019).

Aidir menjabat Inspektur Jenderal (Irjen) Kemenkumham hingga akhir Desember 2018.

"Status saya yang tadinya pejabat struktural Kemenkumham sudah dikembalikan sebagai dosen, fungsional, Fakultas Hukum Unhas dengan SK Kemenristek RI," jelas Aidir.

Tetapi Aidir masih tetap harus membagi pikiran dan tenaga di luar Unhas lagi.

Apalagi pada 22 Desember 2018, Menteri BUMN Rini M Soemarno mengangkat Aidir menjadi Komisaris Independen PT Asuransi Jiwa Taspen Persero, Asuransi Life.

Aidir diangkat menjadi Komisaris PT Asuransi Jiwa Taspen bersama Adnan Pandu Praja.

Sebelum menjadi Irjen Kemenkumham, Aidir menjabat Pria Dirjen Administrasi Hukum Umum (AHU) di kementerian ini.

Aidir adalah anak pejuang asal Sulawesi Barat (Sulbar) Amin Daud yang dilahirkan di Makassar, 20 November 1958.

Dia menjadi dosen tetap di Fakultas Hukum Unhas sejak 1987, sembari aktif menjadi wartawan.

Sebelum berkarier di Jakarta, Aidir menjadi Ketua KPU Sulawesi Selatan Periode 2003- 2006.

Tahun 2007 – 2009, Aidir diangkat menjadi Direktur Tata Negera Kemenkumham 2007–2009.

Tahun 2010, Doktor Hukum Unhas ini diangkat menjadi Dirjen Administrasi Hukum Umum (AHU).

Lima tahun berikutnya menjabat sebagai Dirjen Hak Asasi Manusia.

Aidir juga pernah merangkap Pelaksana Tugas Dirjen AHU (2015) dan Dirjen Kekayaan Intelektual (2016).

Kemudian ditunjuk sebagai Irjen Kemenkumham hingga memasuki purna bakti Desember 2018.

Diamankan & Ada yang Gabung ISIS, Bahaya Radikal & Teror Susupi TNI & Polri Kata Pengamat Intelijen

Penyebab dan Alasan Kasus Pabrik Susu Cuitan Yan Widjaya Bikin Aura Kasih Emosi, Memuji?

Ramalan Zodiak Besok Sabtu 24 Agustus 2019, Aries Dambakan Kebebasan, Cancer Gila Kerja

3. Prof Dr Marthen Napang SH MH

Lalu wakil ketiga dari Sulsel yang lolos 40 besar seleksi capim KPK adalah Marthen Napang.

Marthen Napang adalah dosen Universitas Hasanuddin (Unhas) yang aktif mengajar Hukum Kejahatan Transnasional .

Ia dan Laode M Syarif tercatat sebagai alumni dan masih dosen Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin.

Panitia Seleksi Calon Pimpinan (Pansel Capim) KPK

Sebelum menentukan nama-nama yang terpilih, Hendardi mengungkapkan tim pansel capim KPK akan menggelar rapat.

Setelah menjalani tes profile assessment, Pansel Capim KPK akan menggelar tahapan tes selanjutnya. Tahapan tes selanjutnya, yaitu tes kesehatan.

Untuk diketahui, tes kesehatan akan digelar di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto, pada 26 Agustus 2019.

Berikut daftar lengkap 40 nama pendaftar sampai saat ini :

1. Agus Santoso, Mantan PPATK
2. Aidir Amin Daud, Pensiunan PNS 3. Alexander Marwata, S.H., M.H. Komisioner KPK
4. Antam Novambar, Drs. Anggota POLRI 5. Bambang Sri Herwanto, Drs., Anggota POLRI M.H.
6. Cahyo R.E. Wibowo, S.E., Ak., Karyawan BUMN MM.,
7. Chandra Sulistio Reksoprodjo Pegawai KPK
8. Dede Farhan Aulawi Komisioner Kompolnas
9. Dedi Haryadi Tim Stranas Pencegahan Korupsi KPK
10. Dharma Pongrekun, Drs., M.M., Anggota POLRI
11. Eddy Hary Susanto, Auditor
12. Eko Yulianto Auditor
13. Firli Bahuri, Anggota Polri
14. Fontian Munzil, Dosen
15. Franky Ariyadi, Pegawai Bank
16. Giri Suprapdiono, Pegawai KPK
17. I NYoman Wara, Auditor BPK
18. J immy Muhamad Rifai Gani Penasehat Menteri Desa, PDT dan Transmigrasi
19. Johanis Tanak, Jaksa
20. Joko Musdianto, PNS BPKP Perwakilan Provinsi Lampung
21. Juansih, Anggota POLRI
22. Laode Muhammad Syarif; Komisioner KPK
23. Lili Pintauli Siregar, S.H., M.H. Advokat
24. Luthfi Jayadi Kurniawan, Dosen
25. M. Jasman Panjaitan, Pensiunan Jaksa
26. Marthen Napang, Dosen
27. Nawawi Pomolango, S.H. Hakim
28. Nelson Ambarita, PNS BPK
29. Neneng Euis Fatimah, Dosen
30. Nurul Ghufron, Dosen
31. Roby Arya B, PNS Sekretariat Kabinet
32. Sigit Danang Joyo, PNS Kementerian Keuangan
33. Sri Handayani, Anggota POLRI
34. Sugeng Purnomo, Jaksa
35. Sujanarko, Pegawai KPK
36. Supardi, Jaksa
37. Suparman Marzuki, Dosen
38. Torkis Parlaungan Siregar, Advokat
39. Wawan Saefill Anwar, Auditor
40. Zaki Sierrad, Dosen

(TribunAmbon.com/Chrysnha/TribunTimur/Kompas.com)

Sumber: Tribun Ambon
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved