Gubernur Papua Lukas Enembe Sayangkan Sikap Khofifah, Sebut Jokowi Tak Tegas
Inilah deretan pernyataan Gubernur Papua Lukas Enembe terkait kerusuhan di Papua, sebut Presiden, proses hukum hingga tarik semua mahasiswa
Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha | Editor: Fitriana Andriyani
“Masalah ini tidak bisa disederhanakan begitu saja, karena sudah terjadi bertahun-tahun, jadi harus ada proses hukum untuk efek jera,” kata Gubernur Papua.
• Terkini Rusuh di Manokwari, 2 Tokoh Penting Ambil Sikap, Jokowi ke Papua, Ketua Adat Bikin Rencana
Ingin Presiden Jokowi Menegakan Hukum
Lukas juga memandang pernyataan Presiden Jokowi tidak tegas dan tidak bisa mengobati hati masyarakat Papua.
“Mestinya Presiden segera perintahkan penegak hukumnya untuk tangkap para pelaku, karena ini bukan masalah baru, tapi sudah berulang-ulang, pemain sepak bola Papua juga sering diserang dengan rasis,” imbuhnya.

• Kondisi Terkini Papua Pasca Kerusuhan: Manokwari dan Jayapura Kondusif
Tarik Semua Mahasiswa
Gubernur Papua tersebut melanjutkan, jika tak ada jaminan keamanan dan keadilan bagi warga Papua, pemerintah sudah memiliki opsi yakni akan memulangkan mahasiswa Papua.
“Kalau NKRI ini masih rasis, kami akan tarik semua mahasiswa," ujar Lukas.
Lukas mengatakan, dirinya telah berbicara dengan Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan, untuk datang dan berbicara mengenai pemindahan mahasiswa Papua ke tanah asal.
Rencananya, mereka akan mengatur mahasiswa Papua agar berkuliah di Universitas Papua dan Universitas Cendrawasih, Papua.
"Saya tadi sudah bicara dengan Gubernur Papua Barat untuk mereka datang ke sini dan bicara di sini untuk atur mahasiswa ditaruh di Unipa dan Uncen, kami akan tarik semua, untuk kuliah di Papua,” kata Lukas.
Lukas juga mengungkapkan, tim terpadu akan segera dibentuk guna diturunkan ke Jawa Timur, Jawa Tengah serta Yogyakarta.
Hal tersebut dilakukan untuk memetakan permasalahan yang ada serta mencari solusinya.
• Gubernur Jawa Timur, Wali Kota Surabaya, dan Wali Kota Malang Mohon Maaf pada Warga Papua
Respons Presiden Jokowi Atas Kerusuhan di Papua
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo meminta masyarakat Papua untuk memaafkan pihak-pihak yang telah membuat mereka tersinggung terkait insiden yang terjadi di Surabaya dan Malang.
"Jadi, saudara-saudaraku. Pace, mace, mama-mama di Papua, di Papua Barat, saya tahu ada ketersinggungan. Oleh sebab itu, sebagai saudara sebangsa dan se-Tanah Air, yang paling baik adalah saling memaafkan," kata Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, dikutip Tribunnews dari Kompas.com, Senin (19/8/2019).