Ambon Hari Ini

Tawuran Mahasiswa UKIM Dinilai Sebagai Kegagalan Tata Kelola Kampus

Giovani Walewawan, menyebut bahwa aksi kekerasan ini adalah cerminan krisis otonomi mahasiswa dan kegagalan kepemimpinan di kampus tersebut.

TribunAmbon/jenderal
TAWURAN MAHASISWA - Tampak suasana depan Universitas Kristen Indonesia Maluku (UKIM) di kawasan Talake, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon, Rabu (5/11/2025) Sore. 

Struktur kepemimpinan mahasiswa yang seharusnya menjadi wadah kritis kini telah menjadi perpanjangan tangan birokrasi, mengubah aktivis menjadi sekadar Event Organizer (EO) seremonial.

Dampaknya, energi intelektual dan kreativitas mahasiswa mencari saluran di luar jalur resmi kampus, yang pada akhirnya sering berujung pada benturan kelompok eksklusif dan tindakan destruktif seperti tawuran.

Walewawan menegaskan bahwa tawuran UKIM harus menjadi momentum untuk revitalisasi radikal tata kelola kampus. 

Puncaknya, tuntutan ini harus diwujudkan melalui Pemilihan Rektor UKIM yang akan datang.

Ia menyerukan agar kepemimpinan Rektor yang baru wajib melihat Bidang Kemahasiswaan sebagai investasi strategis, bukan sekadar beban administratif. 

"Rektor baru harus berani mengembalikan Otonomi Penuh pada Senat Mahasiswa (SMU dan SMF) serta menunjuk Wakil Rektor III sebagai figur lapangan; seorang strategis intelektual, bukan pemimpin seremonial," tuturnya.

Walewawan menutup dengan tuntutan bahwa Bidang Kemahasiswaan harus menarik diri dari peran over-regulator (pengatur berlebihan) menjadi pembina dan fasilitator yang otentik.

“Mengembalikan otonomi dan komunikasi otentik adalah kunci agar 'Kampus Orang Basudara' menjadi kenyataan yang kokoh, bukan hanya ironi yang terkoyak oleh kekerasan,” tutupnya.

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved