TRIBUNAMBON.COM - Idul Adha adalah momen berbagi dan menikmati daging kurban bersama keluarga.
Namun, sering kali daging kurban tidak langsung diolah dan disimpan untuk dikonsumsi beberapa hari atau bahkan minggu kemudian.
Disinilah pentingnya mengetahui ciri-ciri daging kurban yang sudah tidak layak konsumsi agar tidak membahayakan kesehatan.
Meskipun daging tampak biasa saja, ada beberapa tanda yang menunjukkan bahwa daging sudah mengalami penurunan kualitas dan berpotensi menyebabkan keracunan makanan.
Baca juga: Harga Cabai Rawit Merah Mulai Turun di Pasar Marren Tual, Kini Rp 120 ribu per kilo
Baca juga: Tips Menyimpan Daging Kurban di Kulkas Agar Awet dan Aman
Yakni pertama, daging sudah mengalami bau tak sedap atau menyengat.
Daging yang masih segar memiliki aroma khas, tetapi tidak menyengat.
Jika daging mengeluarkan bau asam, amis busuk, atau menyengat, kemungkinan besar daging tersebut sudah rusak akibat pertumbuhan bakteri atau jamur.
Kedua, perubahan warna mencolok.
Daging yang masih baik biasanya berwarna merah segar atau merah muda.
Jika warnanya berubah menjadi cokelat keabu-abuan, atau hijau kebiruan, dan terlalu pucat atau kusam, maka itu tanda bahwa proses pembusukan sudah dimulai.
Ketiga, tekstur berlendir atau licin.
Sentuh permukaan daging, jika terasa berlendir, lengket, atau terlalu basah, maka daging kemungkinan telah terkontaminasi mikroorganisme.
Daging yang baik seharusnya terasa padat dan lembap, bukan licin.
Keempat, daging sudah melebihi waktu simpan aman.
Daging segar yang disimpan di kulkas hanya tahan 2–3 hari, sedangkan jika dibekukan di freezer bisa bertahan hingga 4–12 bulan, tergantung jenis dan metode pengemasannya.