Daftar Harga Buah-buahan di Depan Kampus Unpatti, Ada Alpukat, Anggur hingga Apel

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lapak jualan Andi, salah satu penjual buah di depan Kampus Universitas Pattimura (Unpatti) di Jalan Dr. J. Leimena, Poka, Kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon, Jumat (3/1/2025).

Laporan Wartawan Tribunambon.com, Haliyudin Ulima

AMBON, TRIBUNAMBON - Berikut daftar harga buah-buahan di depan Kampus Universitas Pattimura (Unpatti) di Jalan Dr. J. Leimena, Poka, Kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon, Jumat (3/1/2025).

Berdasarkan wawancara TribunAmbon.com dengan sejumlah penjual buah, harga buah alpukat hingga apel di depan kampus Universitas Pattimura Ambon relatif stabil.

Untuk alpukat, mangga dan buah naga dijual seharga Rp 35 ribu per kilogram, semangka Rp. 13 ribu per kilogram.

Selanjutnya, untuk buah apel dijual sesuai jenis.

Baca juga: UPDATE Harga BBM Per Januari 2025 di Papua dan Maluku: Semua Naik, Cek Selengkapnya

Baca juga: Jangan Lewatkan! Promo Harga Dahsyat Awal Tahun di Robinson Maluku City Mall, Semua Serba Rp 50.000

Apel hijau dan apel rosy Rp. 70 ribu per kilogram, sedangkan apel putih dijual dengan harga Rp. 40 ribu per kilogram.

Sementara jeruk untuk satu pack ukuran 500 gram seharga Rp. 50 ribu, dan 700 gram dibandrol dengan harga Rp. 70 ribu.

Dari semua jenis buah yang dijual, anggur menjadi yang paling mahal harganya, diikuti apel.

Anggur merah dijual dengan harga Rp. 80 ribu per kilogram, sedangkan untuk jenis anggur hitam dikenakan harga Rp. 120 per kilogram.

Salah satu penjual buah, Andi mengatakan, harga-harga buah tersebut termasuk normal karena penyuplai cenderung tepat waktu.

"Untuk harga stabil apalagi buah apel pir jeruk harganya memang sudah seperti itu, karena ini rata-rata semua ambil dari agen," ujarnya saat diwawancarai Tribunambon.com, Jumat.

Dirinya yang aktif berjualan sejak 2019 lalu mengaku harga buah cenderung naik tergantung banyaknya pasokan dari petani lokal di Maluku.

"Kalau untuk barang lokal dia bisa naik sampai 25 ribu, tapi kalau banjir dia bisa turun harga, jadi tergantung pengofor dia ofor berapa," tambahnya.

Meski begitu, dirinya menyebut pembeli selalu ada setiap harinya, tak seperti sejak awal dirinya mulai berjualan.

"Kalau pembeli alhamdulillah selalu lancar saja, kalaupun tidak, itu paling sedikit saja, tidak seperti awal jualan dulu karena mungkin masih pengenalan juga, kalau sekarang kan sudah banyak yang tau jadi pelanggan selalu datang ke sini," katanya.

Andi berharap, kedepan pihaknya masi tetap berjualan tanpa ada gangguan dari pihak manapun.

"Harapannya kalau bisa penjualan tetap normal terus dan bisa menambah pendapatan dan juga kita bisa berjualan di sini dengan lancar sampai kedepannya, tidak diganggu gugat lah," tutupnya. (*)

Berita Terkini