TRIBUNAMBON.COM – Kabar terkini penyusunan Kabinet Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Hingga saat ini, Presiden Terpilih Prabowo Subianto telah memanggil 349 tokoh ke kediamannya di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, hingga Senin(14/10) malam.
49 diantaranya disebut sebagai calon menteri.
Dari puluhan nama tersebut, belum ada satupun kader dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Serta Partai Keadilan Sejahtera (PKS) maupun NasDem.
Menanggapi absennya PDIP, Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menegaskan bahwa peluang munculnya calon menteri dari partai berlambang banteng itu masih terbuka.
Baca juga: Wapres Maruf Amin Terima Penyematan Brevet Kehormatan Hiu Kencana
Baca juga: Rapat Paripurna Setujui Penambahan Komisi Menjadi 13
Ia memastikan bahwa Prabowo masih akan memanggil para calon menterinya hingga pelantikan, 20 Oktober 2024.
"Waktu pemanggilan belum selesai," kata Dasco sambil tertawa kepada wartawan, Selasa (15/10/2024).
"Sampai tanggal 20 (Oktober, hari pelantikan Prabowo) pagi saja masih (terbuka kemungkinan)," ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua DPP PDIP Puan Maharani juga mengisyaratkan hal yang sama.
"Hari ini ini masih pagi, jam berapa sih," kata Puan, Selasa.
Puan mengatakan, semua kemungkinan bisa saja terjadi.
"Insya Allah semuanya mungkin terjadi," ujarnya.
Ketua DPR RI itu menuturkan, hubungan PDIP dan Prabowo hingga saat ini baik-baik saja.
Ia mengatakan bahwa partainya selalu berkomunikasi.
"Baik sekali, selalu berkomunikasi, ya seperti juga di DPR kita baik-baik selalu menjalin komunikasi, kita akan selalu membangun Indonesia bersama dan tidak ada hal-hal yang kemudian sepertinya kita berbeda, kita akan sama-sama membangun Indonesia," ujarnya.
NasDem Tolak Masuk Kabinet
Disisi lain, Partai NasDem memutuskan untuk tidak masuk dalam kabinet pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Kendati demikian, Waketum Partai NasDem, Saan Mustopa, menegaskan keputusan itu bukan berarti NasDem menjadi bagian dari oposisi.
"Bukan (oposisi), kita tetap dalam barisan pemerintahan Pak Prabowo, Pak Gibran. Jadi kita men-support dan mendukung sepenuhnya apa yang menjadi keputusan kebijakan dan program pemerintahan Pak Prabowo," kata Saan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (14/10).
Baca juga: Puncak Perayaan HUT ke-67 SMA YPKPM Ambon Diiringi Ibadah Syukur di Gereja Joseph Kam
Saan juga menegaskan keputusan NasDem bukan lantaran penawaran portofolio pos menteri tak pas dengan yang diinginkan. Saan mengatakan NasDem tak ingin mendorong-dorong kader untuk berada di kabinet.
"Tidak ada (karena posisi menteri tak strategis), itu tidak ada sama sekali. Jadi bukan karena misalnya portofolionya nggak pas, itu nggak ada sama sekali. Ini lebih kepada sekali lagi kita merasa kurang pas gitu ya kalau kita ngedorong-dorong untuk menempatkan kader-kadernya di kabinet," ujar Saan.
"Tapi bahwa kita memberikan dukungan itu sejak awal. Jadi sebelum yang lain memberi dukungan, kita sejak awal sudah memberikan dukungan kepada Pak Prabowo," tambahnya.
NasDem, kata Saan, tahu diri tidak meminta jabatan menteri ke Prabowo. Ia menyinggung pada Pilpres 2024 di mana NasDem tak mendukung Prabowo Subianto sebagai Presiden.
Respon Prabowo
Prabowo juga telah merespons soal kabar absennya kader PDIP di kediamannya kemarin.
Prabowo menjelaskan bahwa tidak semua partai mengajukan kadernya sebagai calon menteri.
Di sisi lain, ada pula partai yang mengajukan sosok profesional atau teknokrat untuk mengisi kursi menteri.
Sehingga, menurut Prabowo, sosok teknokrat itu lah yang mungkin masih awam bagi sebagian awak media meski sudah datang di kediamannya.
"Ya. Mungkin anda tidak perhatikan bahwa yang ajukan itu adalah partai A, partai B karena yang diajukan justru orang-orang teknokrat,” kata Prabowo, Senin (14/10/2024).